Ternyata salah satu alasan utama karena tergiur upah Rp 1,5 juta per episode.
Mereka awalnya semangat karena diiming-imingi menjadi talent di televisi nasional, juga honor yang cukup menggiurkan.
Para korban itu dijanjikan dapat upah kisaran Rp 1,5 juta tiap satu episode sinetron.
Dalam waktu satu minggu, rencananya akan ada tiga kali episode.
Dalam waktusatu bulan, maka di benak mereka akan lumayan besar honor yang diterima.
Baca Juga: Kisah Sedih Jodi, Bocah 7 Tahun di Kuningan yang Bersekolah Tanpa Pakaian Layak dan Alas Kaki
"Ternyata gagal total," lanjut Nyonya Kris dengan nada geram.
Sinetron itu dijanjikan akan tayang di stasiun televisi Trans7 dan ANTV.
Proses produksi sendiri sudah berjalan mulai bulan Mei yang lalu.
Selama rentang waktu antara Mei-Juli 2019 sudah ada sembilan kali pengambilan gambar sinetron yang semuanya berlangsung di Kediri.
Namun nyatanya, sinetron yang dijanjikan akan tayang paling lambat pada 17 Juli itu, tidak ada satupun episode yang muncul di layar kaca.