Follow Us

Soedjono Hoemardani, Jenderal TNI Berambut Gondrong yang Buat Soeharto Menangis

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 29 Juli 2019 | 09:49
Soedjono Hoemardani, Jenderal Nyentrik Yang Ditangisi Soeharto Kala Tutup Usia
Kolase Perpus.menpan.go.id | Youtube

Soedjono Hoemardani, Jenderal Nyentrik Yang Ditangisi Soeharto Kala Tutup Usia

Tahun 1961, pangkatnya naik lagi jadi Letnan Kolonel dengan jabatan Wakil Deputi III/KSAD.

Djonit tak dikenal sebagai perwira tempur, meski dia ikut revolusi kemerdekaan.

Ia melanggengkan pendapat bahwa tentara tak hanya mengurus pertempuran, melainkan juga logistik, administrasi, dan urusan di atas kertas lain.

Baca Juga: Biadab! Viral di Facebook Foto Sejumlah Kucing Mati Diduga Ditembak Mati Oknum Tak Bertanggung Jawab Layaknya Hewan Buruan

Berbisnis waktu jadi tentara tidak sulit bagi Soedjono karena dia pernah berbisnis sebelum balatentara Jepang mendarat.

Di bidang keuangan, selain pernah pernah dikirim belajar ke Fort Benjamin Harisson, Amerika Serikat, Soedjono terasah kemampuannya dengan menjadi wakil Alamsjah Prawiranegara di Finansial Ekonomi Markas Besar Angkatan Darat (MBAD) antara 1963 hingga 1965.

Soedjono pada 1966 berpangkat kolonel dan menempati Pembantu Khusus Ekubang/Warpam Sospol.

Soedjono Hoemardani, bersama Suryohadiputro dan Alamsyah Ratuprawiranegara termasuk jenderal-jenderal yang sering didatangi pengusaha.

Baca Juga: Kisah Pilu Whale 52, si Paus Paling Kesepian di Dunia yang Tak Bisa Temukan Jodoh Atau Kawanan Gara-gara Dianggap Bisu

Mereka, menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016:66), digolongkan sebagai Jenderal Finansial.

Di antara mereka yang punya jalur khusus dengan Soeharto adalah Sudjono, konon kata seorang ajudan dialah satu-satunya yang selain ibu Tien boleh masuk kamar tidur,” tulis Borsuk dan Chng.

Soedjono sering disebut-sebut sebagai penasehat spiritual Presiden Soeharto.

Source : Kompas.com, Tribunnews.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest