Koar-koar Bakal Menang Lawan Rusia, Kini Presiden Ukraina Akui Ogah Lagi Lawan Vladimir Putin, Zelensky: Kami Tidak Ingin...

Senin, 14 Maret 2022 | 15:49
freepik

Koar-koar Bakal Menang Lawan Rusia, Kini Presiden Ukraina Akui Ogah Lagi Lawan Vladimir Putin, Zelensky: Kami Tidak Ingin...

Sosok.ID- Akhirnya pernyataan untuk mengakhiri perang antara militer Rusia dan militer Ukraina dibeberkan oleh Presiden Ukraina Vladimir Zelensky.

Dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, Zelensky mengungkapkan bahwa negara-negara Barat membantu Ukraina.

Namun demikian,Zelensky menambahkan bahwa bantuan yang didapat oleh Ukraina tersebutbelum mampu membalas oleh Kiev.

"Uang yang dialokasikan oleh Eropa dan negara-negara lain dihabiskan hanya untuk bantuan kemanusiaan atau senjata."

"Terkadang kami menerima senjata secara langsung, tetapi Anda harus memahami bahwa segala sesuatu ada harganya," katanya sebagaimana diwartakan TASS, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga: Perang Masih Membara, Pangkalan Ukraina di Dekat Polandia Diserang Rusia dengan Pengeboman Mematikan

"Setiap kali uang yang kami dapatkan... yah, semuanya datang dengan biaya, itu tidak gratis."

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky di akhir bulan Februari lalu sempat meminta Uni Eropa untuk membiarkan negaranya bergabungdengan serikat pekerja segera.

Diketahui pengajuan permohonan untuk masuk menjadi anggota Uni Eropa tersebut langsung direspon oleh negara-negara di benua Biru.

Permohonan Ukraina untuk keanggotaan UEtelah diterima, didaftarkan dan sedang dipertimbangkan, kata Kepala Kantor Presiden Ukraina Andrey Yermak pada 1 Maret.

Namun pil pahit harus diterima oleh Ukraina karena usai dipertimbangkan untuk masuk menjadi anggota Uni Eropa, mimpi itu seolah sirna begitu saja.

Baca Juga: Sudah Bubar, Citra Satelit Tunjukkan Konvoi Tentara Rusia di Ibu Kota Ukraina Mereda, Pasukan Pindah ke Mana?

Hal itu terjadi setelah para kepala negara dan pemerintahan UE menyatakan tidak memberi status kandidat kepada Ukraina sebagai calon anggota baru.

Meski demikian UE menyatakan solidaritas mereka terhadap apa yang kini tengah terjadi di Ukraina.

Melansir dari Intisari Online, pernyataan terakhir, UE akan terus memperkuat hubungannya dengan Ukraina, yang termasuk dalam "keluarga Eropa".

Sejalan dengan itu,Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyebutkan bahwa proses aksesi Ukraina ke UE dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Di tengah isu kegagalan masuk menjadi anggota Uni Eropa, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menyinggung soal keamanan negaranya.

Baca Juga: Hampir Pakai Bom Nuklir ke Ukraina, Bawahan Vladimir Putin Keceplosan Soal Rencana Serang Negara Lain?

Dalam sebuah kesempatan Zelensky mengatakan bahwa Rusia dan Barat harus memberikan jaminan keamanan kepada negaranya.

"Selain dari Federasi Rusia, jaminan keamanan juga harus diberikan oleh para pemimpin lain," katanya dalam wawancara dengan media asing, Sabtu.

Tak sampai di situ saja, Presiden Ukraina itu juga menambahkan bahwa NATO tidak menawarkan perlindungan kepada negaranya.

“Yang kita butuhkan saat ini bukanlah kata-kata, tetapi jaminan keamanan dari negara-negara dan serikat-serikat negara yang mampu menyediakannya,” katanya.

"Kami tidak ingin mengobarkan perang lagi."

Baca Juga: Rusia Klaim Laboratorium Senjata Biologis di Ukraina yang Didanai AS, Sebut Patogen Berbahaya Mulai Dihancurkan Sejak Invasi

Zelensky melanjutkan dengan mengatakan bahwa negosiasi Rusia-Ukraina berlanjut.

"Kelompok negosiator Ukraina dan Rusia sedang mendiskusikan beberapa hal," katanya.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengklaim bahwa semua koridor kemanusiaan yang disepakati sebelumnya berfungsi pada hari Sabtu, dan 12.729 orang menggunakannya untuk melarikan diri.

"Kami berhasil mengevakuasi 12.729 orang," katanya dalam video yang diposting oleh kantor kepresidenan di saluran Telegramnya.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina untuk masalah reintegrasi di wilayah yang tidak terkendali, Irina Vereshchuk, mengatakan sembilan dari 14 koridor kemanusiaan beroperasi pada periode yang dilaporkan.

"Kemarin kami berhasil mengevakuasi lebih dari 7.000 orang, tetapi hari ini jumlahnya sedikit kurang dari 13.000," katanya.

(*)

Baca Juga: 'Bau Genosida', Vladimir Putin Anggap Perang di Ukraina Harus Dilakukan karena Kejahatan Kemanusiaan

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Intisari Online, TASS

Baca Lainnya