Sosok.ID - Sejak Vladimir Putin mendeklarasikan invasi pada Rabu (23/2/2022) satu per satu wilayah di Ukraina jatuh ke tangan Rusia.
Dikabarkan, kini hanya ibukota Ukraina, Kiev (Kyv) yang masih bertahan dari gempuran Rusia.
Kota-kota lainnya di Ukraina kini berada di bawah tangan pasukan militer Rusia.
Pasukan Rusia bahkan berhasil menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terletak 130 Km dari ibukota Ukraina, Kiev.
Ketika Rusia berhasil merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobly, dunia sontak menahan napas.
Bayang-bayang bencana Chernobyl di tahun 1986 kembali menghantui Ukraina dan dunia.
Melansir Reuters,penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak bahkan mengatakan ini bisa menjadi ancaman besar.
"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan Rusia," kata Podolyak.
"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," tegasnya.
Dikutip dari Intisari Online, ketika pasukan Rusia mengambil alih Chernobyl, militer Ukraina mati-matian memerangi dari tiga sisi pada Kamis (24/2/2022).
Informasi dari sumber keamanan Rusia, sejumlah tentara Putin sudah berkumpul di 'zona eklusi' Chernobyl pada Kamis (24/2/2022) pagi sebelum menyebrang ke Ukraina.
Rusia disebut-sebut memang sengaja ingin menguasai dan mengendalikan Chernobyl untuk memberi 'sinyal ancaman'.
Sinyal ini kabarnya ditujukan pada NATO agar tak ikut campur secara militer.
Seminggu sebelum invasi Rusia, area Chernobyl memang sudah ditutup untuk turis.
"Kami berharap tragedi 1986 tidak akan terulang," ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sesaat sebelum Chernobyl dikuasai Rusia.
Tragedi yang dimaksud adalah insiden ledakan besar di reaktor nuklir Chernobyl pada April 1986.
Kala itu, ledakan yang terjadi di Chernobyl termasuk bencana alam yang diperbuata manusia terbesar di sepanjang sejarah.
Dampak ledakan reaktor nuklir Chernobyl begitu dahsyat.
Dilaporkan Uni Soviet dan Eropa langsung diselimuti dengan radiasi nuklir, lebih dari 350 ribu warga dievakuasi paksa.
Baca Juga: Kengerian Perang Rusia - Ukraina, Vladimir Putin Sebar Pasukannya Lewat Darat, Laut, dan Udara
Dari ledakan itu, 28 orang dilaporkan meninggal dan 14 di antaranya meninggal lantaran dugaan kanker akibat paparan radiasi.
Hingga kini, sekitar 20 mil di area Chernobyl masih terkontaminasi tinggi oleh paparan radiasi.
Tak ada satu pun manusia diperkenan mendekat lantaran paparan radiasi yang begitu tinggi.
(*)