Guncang Perang Dunia, Rusia Terancam Sanksi 'Limited Edition' dari AS, Hukuman yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya!

Sabtu, 19 Februari 2022 | 20:56
@putinofficial.ru

Vladimir Putin

Sosok.ID - Wakil Presiden AS Kamala Harris mengancam Rusia dengan sanksi yang 'belum pernah terjadi sebelumnya'.

Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (19/2/2022), Kamala Harris mengatakan bahwa pasukan NATO akan didukung di Eropa Timur jika Rusia menginvasi Ukraina.

Usut punya usut, Harris memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menghadapi biaya keuangan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" jika menyerang Ukraina.

Bukan itu saja, Harris juga memperkirakan bahwa serangan semacam itu akan menarik sekutu Eropa lebih dekat ke Washington.

Baca Juga: Negaranya Terancam Diratakan Rusia, Para Pemimpin Separatis Ukraina Timur malah Deklarasikan Mobilisasi Militer, Ngacir ke Rusia Selatan

Peringatan itu datang ketika Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mengawasi latihan militer besar pada hari Sabtu (19/2/2022).

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuju ke Eropa untuk menggalang dukungan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Konferensi Munich bahwa Moskow menghadapi NATO dengan tuntutan yang diketahuinya tidak dapat dipenuhi oleh aliansi tersebut.

Ia juga menyebut bahwa tidak ada tanda-tanda penarikan Rusia dari perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Mendadak Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina Mencapai 170 Ribu, Detik-detik Perang?

Sementara itu, para pemimpin wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri di timur Ukraina telah mendeklarasikan mobilisasi militer penuh.

Itu merupakan tindakan yang dilakukan di tengah lonjakan kekerasan di wilayah yang dilanda perang yang dikhawatirkan Barat dapat digunakan sebagai dalih untuk invasi oleh Rusia.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Segera Terjadi, Gedung Putih Beri Waktu 48 Jam Bagi Warganya Melarikan Diri

Peringatan Harris

Amerika Serikat, bersama dengan sekutunya, akan membebankan biaya ekonomi yang signifikan dan “belum pernah terjadi sebelumnya” pada Rusia jika lebih lanjut menyerang Ukraina, kata Wakil Presiden Kamala Harris, menambahkan bahwa perbatasan nasional tidak boleh diubah dengan paksa.

"Kami telah menyiapkan langkah-langkah ekonomi yang akan cepat, keras dan bersatu," kata Harris. “Kami akan menargetkan lembaga keuangan dan industri utama Rusia.”

AS juga akan semakin memperkuat sayap timur NATO jika terjadi invasi Rusia ke Ukraina, kata Harris pada Konferensi Keamanan Munich – yang dia hadiri secara langsung.

Baca Juga: Perang Dunia 3, AS Desak Warganya Segera Kabur dari Ukraina, Joe Biden Tak Berdaya Selamatkan Rakyatnya dari Rusia: Pergi Sekarang!

Ukraina tidak akan menanggapi provokasi

Zelenskyy mengatakan Ukraina tidak akan menanggapi provokasi di wilayah Donbas timur dan akan berusaha untuk membangun perdamaian melalui diplomasi.

“Kami tidak menanggapi provokasi dan berusaha untuk membangun perdamaian secara eksklusif melalui diplomasi,” tulis Zelenskyy di Instagram. (*)

Baca Juga: Dorce Gamalama Dikuburkan sebagai Dedi Yuliardi bin Ahmad Ketjepet, Alasan Keluarga Abaikan Wasiat: Kami Bersaksi..

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Al Jazeera

Baca Lainnya