Dorce Gamalama diketahui memang menderita penyakit komplikasi dan diabetes, juga didiagnosa Alzheimer.
Namun demikian, memburuknya kondisi Dorce Gamalama hingga menghebuskan nafas terakhirnya adalah karena terinfeksi Covid-19.
Artis yang tutup usia di umur 58 tahun itu pun, sebelumnya sempat meninggalkan wasiat untuk dikuburkan secara perempuan.
Baca Juga: Detik-detik Kematian Dorce Gamalama
Namun, keluarga beserta orang-orang terdekat telah mencoba merundingkan dan mengambil keputusan untuk menguburkan mendiang Dorce Gamalama sebagaiamana ia dilahirkan, yakni seorang laki-laki.
Sosok yang selama ini karib disapa sebagai Bunda Dorce ini, dulunya dilahirkan sebagai seorang Dedi Yuliardi Ashadi.
Oleh karenanya batu nisannya tertulis sebagai Dedi Yuliardi bin Ahmad Ketjepet.
"Saya mewakili keluarga besar almarhum Dedi Yuliardi bin Ahmad Ketjepet," ujar imam Masjid Al Hayyu, dikutip dari Tribun Bogor.
"Baik," jawab para pelayat.
"Insya Allah orang baik," ujar imam masjid.
"Ya Allah, ampunkan kesalahan beliau. Ampunkan kekurangan beliau. Ampuni kelemahan almarhum. Ampuni dosa besarnya, ampuni dosa kecilnya. Ya Allah lipat gandakan kebaikan almarhum semasa hidup."
Anan menegaskan, wasiat Dorce Gamalama untuk dikuburkan sebagai perempuan tidak dapat dilakukan karena tidak sesuai kodratnya dilahirkan.
Setelah kontroversi wasiat itu menjadi gunjingan masyarakat, keluarga dan kerabat berdiskusi.
Keputusan bersama diambil usai melalui berbagai pertimbangan, di mana mendiang dimakamkan dengan tata cara laki-laki.
"Kita serahkan semua kepada Allah, dan itu cuma keinginan Beliau, dan yang ngurusin kita semua," kata Anan Muhajir di Masjid Al Hayyu, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022) siang, dilansir dari Tribunnews.com.
"Kita semua tahu Beliau dilahirkan seperti apa ya kita kembalikan lagi ke asal."
"Karena yang penting kita lihat keimanan dia ke Allah SWT. Saya enggak lihat yang ke mana-mana dulu," tandas dia. (*)
KOMENTAR