Tensi Meninggi, Militer AS Lacak Pergerakan Rusia Memicu Perang di Dekat Ukraina

Jumat, 03 Desember 2021 | 20:03
eng.mil.ru

Militer Rusia.

Sosok.ID - Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley mengatakan pergerakan militer Rusia telah memicu 'banyak kekhawatiran'.

Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (3/12/2021) Amerika Serikat melacak cukup banyak indikator dan peringatan seputar aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina.

Aktivitas itu memicu "banyak kekhawatiran" dan retorika Rusia tampak semakin nyaring, kata perwira tinggi militer di AS.

Baca Juga: Mendidih, China Ketemu NATO, Desak Berhenti Provokasi Ketegangan Militer di Asia-Pasifik

Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, menolak untuk berspekulasi pada hari Kamis tentang jenis opsi yang mungkin dipertimbangkan Amerika Serikat jika terjadi invasi Rusia.

Tetapi Milley menekankan pentingnya kedaulatan Ukraina bagi Washington dan bagi aliansi NATO.

“Ada kepentingan keamanan nasional yang signifikan dari Amerika Serikat,"

"Dan negara-negara anggota NATO yang dipertaruhkan di sini."

Baca Juga: Perang Besar Makin Dekat, China Nekat Jatuhkan Tembakan Dari Jet Tempur di Dekat Taiwan, NATO Langsung Bereaksi: Mereka Telah Menjadi Sumber Risiko Keamanan Terbesar!

"Jika ada tindakan terang-terangan tindakan agresif militer oleh Rusia menjadi negara bangsa yang telah merdeka sejak 1991,” kata Milley dalam penerbangan dari Seoul ke Washington, DC.

Ukraina mengatakan Rusia telah mengumpulkan lebih dari 90.000 tentara di dekat perbatasan kedua negara, sementara Moskow menuduh Kyiv mengejar pembangunan militernya sendiri.

Ia menolaknya sebagai saran yang menghasut, bahwa ia sedang mempersiapkan serangan terhadap Ukraina dan telah membela haknya untuk mengerahkan pasukan di wilayahnya jika dipandang perlu.

Baca Juga: 10 Ribu Tentara Latihan Militer Skala Besar-besaran, Rusia untuk Kali Pertama Gunakan Senjata China

Sebelumnya pada hari itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Moskow tentang “biaya dan konsekuensi yang berat” jika menyerang Ukraina.

Dia mendesak Sergey Lavrov, mitranya dari Rusia, untuk menemukan solusi diplomatik atas krisis tersebut.

Baca Juga: Tragedi 14 Ribu Mayat Korban Perang Masih Lekat, Tentara Rusia Justru Meningkat hingga 90 Ribu Pasukan di Perbatasan Ukraina

(*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Al Jazeera