Prabowo Sudah Yakin! Indonesia Sah Perkuat Otot Militer dengan Boyong 42 Jet Rafale Prancis

Kamis, 10 Februari 2022 | 19:31
airforce-technology.com

ilustrasi jet tempur

Sosok.ID - Militer Indonesia akan membeli 42 jet Rafale untuk meningkatkan hubungan dengan Prancis.

Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (10/2/2022), Paris dikabarkan ingin memperluas hubungan geopolitik di Indo-Pasifik setelah Australia membatalkan kesepakatan bernilai miliaran dolar.

Indonesia telah setuju untuk membeli enam jet tempur Rafale yang diproduksi oleh pabrikan Prancis Dassault Aviation, dengan akuisisi 36 lagi dalam perjalanan.

“Sudah resmi: Indonesia memesan 42 Rafale,” kata Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly dalam sebuah posting Twitter saat berkunjung ke Indonesia pada hari Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Sesumbar Berlebihan, Ternyata Kekuatan Militer AS Terutama Rudal Hipersoniknya DItertawai Rusia dan China, Ada Apa?

Kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian yang juga mencakup pengembangan kapal selam dan pembuatan amunisi.

Parly mengatakan “kemitraan strategis akan mendapat manfaat dari pendalaman hubungan pertahanan kita”.

Ia menambahkan bahwa Prancis bangga berkontribusi pada modernisasi angkatan bersenjata di dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Sementara itu, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengatakan pada konferensi pers: “Kami memulai ini hari ini dengan penandatanganan kontrak untuk enam pesawat, yang akan segera diikuti dengan 36 yang lain dengan dukungan dan simulator yang diperlukan.”

Baca Juga: 30 Ribu Pasukan Tempur Diduga Berpartisipasi, Pecah Perang di Negara Ini Jadi Kekhawatiran Dunia

Dassault Aviation mengatakan pengumuman itu menandai dimulainya kemitraan jangka panjang dan akan memungkinkannya untuk dengan cepat meningkatkan kehadirannya di Indonesia.

Saham Dassault Aviation naik sekitar 4 persen di tengah berita tentang kesepakatan tersebut.

Kesepakatan itu muncul ketika Prancis berupaya memperluas hubungan geopolitik di Indo-Pasifik, dengan Indonesia menjadi negara kedua di kawasan itu – setelah India – yang mengakuisisi pesawat tersebut.

Ini juga mengikuti keputusan Australia tahun lalu untuk membatalkan kesepakatan kapal selam bernilai miliaran dolar dengan Prancis demi aliansi strategis baru dengan Amerika Serikat dan Inggris, yang disebut AUKUS, yang mencakup kapal selam bertenaga nuklir.

Baca Juga: Myanmar Makin Hancur, Seabrek Tuduhan Diperkarakan, Hukuman Penjara Aung San Suu Kyi Ditambah Lagi

Indonesia telah menyatakan keprihatinannya tentang AUKUS, waspada bahwa penggunaan kapal selam semacam itu dapat menambah ketegangan geopolitik di Asia Tenggara, wilayah di mana China memiliki pengaruh yang cukup besar.

Presiden Indonesia Joko Widodo berharap kerja sama dengan Prancis tidak terbatas pada pembelian amunisi tetapi mencakup produksi bersama, transfer teknologi, dan investasi di industri pertahanan.

Pesawat Rafale, yang mulai beroperasi pada tahun 2004, telah terbukti populer di pasar internasional meskipun ada persaingan dari AS dan pabrikan Eropa lainnya.

Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan terbesar yang pernah ada untuk jet pada bulan Desember untuk membeli 80 pesawat seharga $ 19 miliar, sementara klien asing lainnya termasuk Kroasia, Mesir, Yunani dan Qatar. (*)

Baca Juga: Tangisnya Pecah, Sekalipun Ingin, Sosok Zaskia Sungkar Tak Lagi Bisa Hamil, Tuba Falopinya Sudah Hilang, Irwansyah: Sayang, Maaf ya...

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Al Jazeera

Baca Lainnya