Sosok.ID - Masyarakat Indonesia, sempat dihebohkan dengan kemunculan kerajaan-kerajaan palsu di Indonesia.
Di antaranya yang heboh pada tahun 2020 yakni Keraton Agung Sejagat dan Kerajaan Sunda Empire.
Dua singgasana tersebut di atas, telah dipastikan sebagai kerjaan tipu-tipu.
Lalu belum lama ini, media sosial ramai membahas mengenai kemunculan kerajaan baru yang disebut sebagai kerajaan Angling Dharma.
Hal ini lantaran foto sosok pria dari Pandeglang Banten, diduga sang raja yang duduk di singgasana tersebar di media sosial.
Akibatnya muncul asumsi bahwa itu merupakan raja palsu yang memimpin kerajaan tipu-tipu.
Namun siapa sangka, warga setempat mengaku sangat terbantu dengan hadirnya 'kerajaan' tersebut.
Mengutip Kompas.com, diketahui kerajaan yang ramai dibahas warganet tersebut berlokasi di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita juga telah menanggapi adanya isu tersebut.
Menurutnya, untuk mengetahui apakah benar itu sebuah kerajaan atau bukan, perlu ditinjau silsilahnya.
Dia juga akan memproses hukum jika kerajaan tersebut terbukti tipu-tipu.
"Karena kalau misalkan enggak ada silsilah rajanya dan ternyata memang halu, itu harus ada proses. Harus ada tindak lanjut dari penegak hukum," ujar Irna.
Irna bahkan menggunakan kasus Sunda Empire sebagai contoh.
"Coba kita liat seperti kasus Sunda Empire itu kan secara tidak langsung menyesatkan warga. Oleh karena itu saya telah meminta camat yang berada di sana untuk menyelesaikan kasus tersebut," tambah dia.
Bukan kerajaan tetapi perumahan
Kerajaan Angling Dharma disebut dipimpin oleh Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Fidaus.
Adapun kesimpang-siuran informasi tersebut telah ditepis oleh juru bicara Jamaludin, Ki Jamil.
Dukutip dari Kompas.com, Kamis (23/9/2021), Jamil memastikan bahwa Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang tidak ada.
"Saya klarifikasi yang ramai keberadaan Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, sebetulnya itu tidak ada," tutur Jamil.
Pimpinan Angling Dharma, Sultan Jamaludin memang dipangil Baginda oleh warga sekitar yang merasa terbantu dengan keberadaannya.
Akan tetapi ditegaskan Jamil, Jamaludin tidak membangun kerajaan.
"Beliau tidak mendirikan kerajaan atau ada kerajaan di sana, beliau bekerja di bidang sosial," katanya.
Sebutan 'Raja' baru muncul setelah perumahan Angling Dharma viral dan menjadi pemberitaan.
Bergaya nyentrik
Terkait potret Jamaludin yang duduk di singgasana dengan pakaian raja, Jamil menegaskan bahwa itu hanyalah gaya nyentrik yang biasa ditunjukkan Jamaludin.
Bangun 30 rumah
Mengejutkannya lagi, Jamaludin sejak tahun 2019 sudah membangun puluhan rumah bagi warga kurang mampu.
Dikutip dari Tribunnews.com, Jamil menyebut bahwa rumah-rumah itu dibangun atas inisiasi Jamaludin sendiri.
"Total 30 rumah dibangun, tersebar di kecamatan Mandalawangi, Menes, Pagelaran," ujar Jamil, Rabu (22/9/2021).
Rumah-rumah itu dibangun dengan sebagian besar dana adalah milik Jamaludin sendiri, sisanya dibantu sumbangan dari para santri.
Pada rumah yang telah dibangun Jamaludin, tertulis cap Angling Dharma sebagai penanda.
Jamaludin bagai pahlawan
Warga setempat mengatakan, peran Jamaludin bak seorang pahlawan.
Ida Nurhayati, salah satu warga, mengungkapkan bahwa Jamaludin tanpa diminta kerap menawarkan agar dibangunkan rumah bagi warga dengan hunian tidak layak.
"Dia itu seperti pahlawan bagi kami warga yang kurang mampu untuk membangun rumah," terang Ida, dikutip Sosok.ID dari Tribun Banten.
Selain Ida, Emma (30) juga dibangunkan rumah oleh Jamaludin.
"Dibangunnya sama Baginda, waktu itu kondisinya tidak layak, setelah diperbaiki jadi baik dan tertata," ujar Emma meraa bersyukur.
(*)