Sosok.ID - Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang cukup ditakuti saat perang dunia kedua (PD II) pecah.
Bahkan setelah menyerah dari tentara sekutu, Jepang sampai dipaksa untuk menandatangani perjanjian damai.
Dalam perjanjian damai tersebut Negeri Sakura juga disebut dilarang untuk memiliki pasukan perang atau tentara lagi.
Hal itu setelah Jepang berhasil kuasai sejumlah besar wilayah di Asia termasuk Indonesia sampai tahun 1945 silam.
Namun setelah puluhan tahun tentaranya dibekukan oleh dunia internasional, Jepang kini tercatat miliki pergerakan dalam hal militer.
Padahal negara yang miliki teknologi maju di berbagai bidang tersebut dikenal sebagai salah satu kekuatan militer terbesar di dunia kala masih berjaya.
Kini seolah hendak menunjukkan keaktifannya lagi dalam hal militer, Pasukan Bela Diri Darat Jepang (GSDF) dikabarkan mulai bergerak.
Sinyal tersebut dianggap sebagai sebuah pertanda akan adanya perang besar atau perang dunia ketiga yang bakal segera terjadi.
Tak sampai di situ saja, sejak 30 tahun terakhir, GSDF diketahui tak melakukan latihan militer dengan skala nasional.
Bahkan latihan terakhir tercatat dilakukan oleh GSDF pada tahun 1993 silam setelah perang dingin berakhir.
Latihan militer kali ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemampuan pencegahan di tengah meningkatnya aktivitas China di kawasan.
Mengutip dari Kyodo, latihan yang digelar GSDF kali ini dilakukan hingga akhir bulan November di seluruh negara.
Ternyata latihan tersebut secara khusus dilakukan untuk tujuan memperkuat kemampuan mempertahankan pulau-pulau terluar mereka.
Setidaknya sekitar 100.000 personel, 20.000 kendaraan dan 120 pesawat bakal bergabung dalam latihan besar tersebut.
Pasukan Bela Diri Maritim dan Udara Jepang serta kapal pendarat Angkatan Darat AS juga akan dilibatkan.
Kyodo melaporkan, sebanyak 12.000 personel dan 3.900 kendaraan dari dua divisi GSDF yang berbasis di Hokkaido dan Tohoku, serta satu brigade di wilayah Shikoku, akan memulai misi ekspedisi ke wilayah Kyushu minggu depan.
Mengutip dari pernyataan salah satu pejabat GSDF, latihan ini didasarkan pada Pedoman Program Pertahanan Nasional 2019.
Hal itu dipicu dari ketegangan antaran Jepang dengan China mengenai kepulauan Nansei yang termasuk dalam kepulauan Senkaku.
Melansir dari SCMP, Kepulauan Senkaku memang tengah menjadi perebutan dua negara tersebut selama beberapa tahun terakhir.
(*)