Kepalanya Dihargai Rp 14 Miliar, Inilah Sosok Hamza bin Laden, Anak Osama bin Laden yang Jadi Pewaris Takhta Al Qaeda

Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:13
screen shot foxnews.com

Hamza bin Laden, putra Osama bin Laden.

Sosok.ID - Hamza bin Laden adalah anak Osama bin Laden yang paling terkenal.

Hal itu tak terlepas dari desas-desus yang mengatakan bahwa Hamza bin Laden akan menjadi pewaris takhta Al Qaeda.

Karena itu, Amerika sampai menawarkan hadiah senilai 1 juta USD atau setara Rp 14 miliar bagi siapa pun yang berhasil membawa kepala Hamza bin Laden.

Lantas siapa kah sosok Hamza bin Laden ini?

Baca Juga: Kisah Jusuf Kalla Ingin Gelar Teroris Taliban Dicabut, Musuh Afghanistan Injakkan Kaki di Indonesia, Saksikan Islam Moderat

Melansir dari Kompas.com, Hamza bin Laden disebut telah tewas pada 2019 silam.

Dilaporkan oleh AFP bahwa Hamza bin Laden tewas dalam operasi yang dilakukan sejak dua tahun sebelumnya.

Sayang, tak ada informasi lebih detail soal kapan dan bagaimana Hamza bin Laden dibunuh.

Hamza bin Laden sendiri merupakan sosok yang dikenal sebagai "bintang" gerakan ekstremisme di tengah keruntuhan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Juga: Heboh Dunia Saat AS Kelimpungan Buru Osama Bin Laden, Pasukan TNI Pimpinan Jenderal Andika Perkasa Malah Dengan Mudah Tangkap Anak Buah Gembong Teroris Itu

Mengutip Sky News via Kompas.com, Hamza bin Laden diyakini sebagai anak ke-15 dari total 56 anak Osama bin Laden.

Mendiang pimpinan Al Qaeda itu sendiri diyakini memiliki 22 istri.

Hamza bin Laden diduga kuat merupakan anak dari istri ketiga Osama bin Laden.

Wanita asal Arab Saudi itu disebut-sebut sebagai istri yang paling disayang oleh Osama bin Laden.

Tanggal lahir Hamza bin Laden tak pernah diketahui.

Tapi pejabat AS memperkirakan usianya sekitar 30-33 tahun saat meninggal dunia.

Namun, ada pula yang memperkirakan usianya sekitar akhir 20-an.

Baca Juga: Perang Dunia 3 Telah Dimulai? Kepala Intelijen Ini Ungkap Pergerakan Mata-mata Rusia dan China yang Disebut Bak Teroris: Menebar perselisihan dan Menyerang...

Semasa kecil, tepatnya dari tahun 1991-2002, Hamza bin Laden sering mengikuti sang ayah ke Saudi, Sudan, hingga Afghanistan.

Sosoknya juga kerap kali muncul dalam video propaganda Al Qaeda.

Sejak saat itu, serangkaian operasi digelar untuk menyasar negara barat.

Dimana puncaknya adalah peristiwa 11 September 2001 atau tragedi 9/11 di gedung World Trade Center dan Pentagon.

Osama bin Laden sendiri terbunuh pada 2011 silam di tempat persembunyiannya di Abottabad, Pakistan.

Ialah pasukan elit AS, yakni Navy SEALs yang berhasil menghabisi nyawa sang pimpinan Al Qaeda kala itu.

Menyusul kematian Osama bin Laden, ditemukan dokumen-dokumen yang menyebutkan bahwa Hamza bin Laden telah dipersiapkan sebagai pimpinan Al Qaeda.

Baca Juga: Pembelot KKB Tobat Ngadu ke TNI-Polri, 3 Anak Buah Lekagak Telenggen Kupas Strategi Licik Teroris Bersenjata Papua

Jalan Hamza bin Laden pun turut dimuluskan menyusul kematian putra Osama bin Laden lainnya, Khaled dan Saad.

"Hamza adalah seorang mujahidin. Dia menanggung segala pemikiran dan kekhawatiran kami," kata Osama bin Laden pada salah satu suratnya.

Hamza bin Laden sendiri diketahui memiliki seorang istri.

Istrinya adalah putri dari Mohammed Atta, pelaku pembajakan pesawat dalam tragedi 9/11.

Dari pernikahan itu keduanya dikaruniai tiga anak.

Anak pertama laki-laki bernama Osama, kedua adalah seorang putri yang diketahui sebagai Khairiah, sementara si bungsu tak diketahui identitasnya.

Video pernikahan mereka dirilis oleh AS setelah penyerbuan di Abbottabad yang menewaskan Osama bin Laden pada Mei 2011 silam.

Baca Juga: Serangan Frontal Mematikan Kopassus Selamatkan Koramil Warmare dari Pengepungan Pemberontak Papua

Beberapa tahun setelah insiden tersebut, Hamza bin Laden mulai mempublikaskan seruan daring kepada anggotanya untuk berperang melawan AS dan sekutunya.

Salah satu teror yang menggegerkan adalah serangan bom bunuh diri di konser penyanyi Ariana Grande pada 2017 silam.

Sepuluh hari setelah insiden tersebut, Hamza bin Laden membuat seruan kepada anggotanya untuk menyerang Yahudi dan Barat.

"Pilihlah target kalian dengan sempurna sehingga kalian bisa menghancurkan musuh secara secara maksimal," serunya melalui rekaman yang berdurasi 10 menit.

Hamza bin Laden juga mengancam akan membalas dendam atas kematian sang ayah dan cap teroris yang disematkan di belakang namanya.

Dalam anjurannya untuk menyerang AS dan sekutunya, Hamza bin Laden selalu menggembar-gemborkan aksi lone wolf.

Yakni aksi serangan bom bunuh diri yang dilakukan sendirian seperti yang terjadi dalam insiden konser Ariana Grande.

Baca Juga: Label Teroris KKB Bahayakan Warga Papua Tak Bersalah, GubernurMohon Pemerintah Pusat Konsultasi Dulu dengan PBB

Hamza diketahui muncul di video yang dirilis Al Qaeda pada 2018 silam.

Dalam video tersebut ia mengancam rakyat Arab Saudi dan menyerukan agar mereka memberontak.

Dilaporkan oleh New York Times dan NBC bahwa Hamzabin Laden tewas sebelum Kementrian Luar Negeri AS mengumumkan uang hadiah Rp14 miliar pada Februari 2019 silam.

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Kompas.com