Sosok.ID - Sebuah pernyataan mengejutkan yang bisa picu kemarahan publik Indonesia diutarakan oleh seorang peneliti baru-baru ini.
Penelitian ini berhubungan dengan hewan purba yang diketahui hanya ada di Indonesia dan satu-satunya di dunia.
Bahkan hewan eksotis ini jadi daya pikat tersendiri bagi beberapa pulau yang menjadi habitat asli binatang tersebut.
Namun baru-baru ini sebuah studi yang dikerjakan oleh Australian National University (ANU) mengklaim hal lain.
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2020 lalu ini mengklaim hewan yang disebut mirip naga itu berasal dari Australia.
Studi tersebut juga menjelaskan bahwa sangkaan banyak orang mengenai asal usul hewan Komodo itu salah.
Menurut hasil penelitian yang dipimpin oleh Carloz Pavon Vazquez tersebut Komodo adalah milik Australia.
Dengan kata lain, hewan langka tersebut sebenarnya berasal dari Australia.
Biawak pasir yang melakukan hibridasi atau kawin silang disebut menjadi asal mula lahirnya spesies Komodo yang ada sampai saat ini.
Carloz mengklaim bahwa hewan bertipe biawak pasir ini memiliki nenek moyang bernama Goanna.
Dan Goanna sendiri merupakan hewan purba berjenis biawak pasir yang hanya ditemukan di Australia dan selatan Papua Nugini.
Mengutip dari Mirage News, (3/3/2021) menurut Carloz Komodo menyeberang dari Australia ke Indonesia.
"Data kami memperlihatkan bahwa besar kemungkinan Komodo itu berasal dari Australia. Ia menyeberang dari Australia ke Indonesia sebelum benar-benar dinyatakan punah," tutur Carlos.
Carloz menambahkan efek kawin silang yang dilakukan oleh Goanna yang diklaim adalah nenek moyang komodo itu terjadi dalam waktu cukup panjang.
Barulah setelah berproses cukup lama lahirlah spesies yang sekarang diberi nama Komodo tersebut.
Menurut Carloz tanda-tanda yang didapat hingga membuatnya menyimpulkan Komodo berasal dari Australi itu cukup banyak.
Ia dan tim bahkan tak menyangka kesamaan itu lebih dari perkiraaan mereka.
"Tanda-tanda ini masih terlihat dari hasil pemantauan kami terhadap fosil.
"Ia memiliki lebih banyak kesamaan dengan Komodo dibanding yang kamu harapkan," ujarnya lagi.
Ia pun juga mencoba membandingkan dengan temuan fosil yang ada di Queensland, Australia beberapa waktu sebelumnya.
Temuan ini pun diklaim mematahkan banyak asumsi dan penelitian sebelumnya tentang asal Komodo saat ini.
Sebelumnya Komodo dipercaya sebagai contoh yang tepat untuk membahas fenomena 'aturan pulau' di mana hewan kecil berubah jadi lebih besar ketika keluar dari pulau tempat asalnya.
"Tetapi data yang kami buat menunjukan bahwa komodo sudah berukuran besar ketika meninggalkan Australia," katanya kembali.
Klaim ini pun juga disebut Carloz telah melalui uji lab dan juga menelusuri berbagai jenis data hingga menyimpulkan hal tersebut.
“Sekarang kita bisa tahu dengan melihat morfologi dan gen hewan itu,” ucap Carlos lagi.
(*)