Bukan Cuma Drone China, Wanita Mata-mata Intelijen Jerman Tertangkap Menyusup ke Indonesia, Ternyata Sosok yang Datang ke Markas FPI, Begini Kronologinya!

Selasa, 05 Januari 2021 | 10:13
Facebook via Tribunnews

Bukan Cuma Drone China, Wanita Mata-mata Intelijen Jerman Tertangkap Menyusup ke Indonesia, Ternyata Sosok yang Datang ke Markas FPI, Begini Kronologinya!

Sosok.ID - Baru saja beredar kabar mengenai drone bawah laut China tertangkap oleh nelayan Indonesia.

Kabar mengenai spionase China terhadap wilayah Indonesia pun beredar kencang.

Hal itupun sejalur dengan ungkapan militer China yang sempat mengatakan ingin menjadi kekuatan armada terhebat di kawasan Laut China Selatan.

Meski kebenaran mengenai drone bawah laut China itu belum merujuk pada alutsista milik militer Tiongkok.

Baca Juga: Pacari 2 Wali Kota Secara Bersamaan, Wanita Ini Jadi Incaran Intelijen AS Gegara Ternyata Miliki Banyak Hubungan Asmara dengan Politisi, Pemerintah China Sampai Dibawa-bawa

Namun kabar mengenai spionase terhadap Indonesia bukan hanya dari China saja.

Ancaman mata-mata dari berbagai negara di Indonesia juga baru-baru ini dikabarkan juga terjadi.

Salah satunya dengan insiden yang belum lama ini terjadi.

Melansir dari Kompas.com, (29/12/2020) seorang diplomat dari Kedutaan Besar Jerman di Indonesia melakukan hal tak terduga.

Baca Juga: AS yang Berulah Taiwan Kena Getah, China Ancam Kirim Jet Tempurnya ke ADIZ, Sesumbar Nasib Taipe Sudah di Tepi Jurang

Yakni disebutkan bahwa warga negara Jerman yang disebut tercatat sebagai diplomat tiba-tiba mengunjungi markas Front Pembela Islam.

"Hal itu yang disampaikan pihak Jerman saat dipanggil ke Kemlu dan dimintakan klarifikasi 20 Desember," ucap Teuku Faizasyah, juru bicara Kementerian Luar Negeri.

Namun saat ditanya mengenai nama staff Kedutaan Jerman tersebut, Faiza mengaku tidak mengetahuinya.

Tapi hal tak terduga justru disebutkan oleh salah seorang anggota DPR RI dari fakta yang ia dapatkan dari investigasi.

Baca Juga: Terlalu Nekat dan Bisa Picu Perang, AS Kirim Pesawat Mata-mata Untuk Incar Armada China, Tiongkok Ancam Bila Satu Tembakan Terlepas Perang Dunia 3 Dimulai!

Dari tangkapan kamera di sekitar markas FPI di Petamburan, isu awal warga negara Jerman yang datang berjenis kelamin laki-laki.

Anggora DPR, M Farhan menepis kabar mengenai jenis kelamin warga negara Jerman tersebut.

Anggota Komisi I DPR RI tersebut justru mengungkapkan informasi lain dari sosok WN Jerman tersebut.

Farhan mengungkapkan sosok yang datang ke markas FPI beberapa waktu lalu lalu adalah seorang wanita bernama Suzanne Hall.

Baca Juga: China 'Olok-olok' AS Kelewat PD, Indonesia Jadi Negara ASEAN Pertama yang Tegas Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata: Kami Ogah Ditipu!

Tambah mengejutkan lagi, Farhan mengatakan sosok Suzanne bukanlah diplomat tetapi diduga mata-mata intelijen Jerman.

Dari data yang didapat Farhan, wanita WN Jerman itu tercatat sebagai pegawai badan intelijen Jerman, Bundesnachrichtendienst (BND).

“Ternyata ketika dilakukan penyelidikan ke beberapa sumber kita di Berlin langsung, si Suzanne Hall ini bukan pula pegawai pemerintah yang tercatat di Kementerian Luar Negeri Jerman, dia tercatat sebagai pegawai di B.N.D atau Badan Intelijen Jerman,” kata Farhan dalam diskusi Teka-teki Telik Sandi di Markas FPI.

Baca Juga: Capek-capek Lobi Jokowi agar Diizinkan Mampir Isi Bahan Bakar, Indonesia Tegas! Ogah Tanahnya Diinjak Pesawat Mata-mata P-8 Poseidon AS

Namun saat dikonfirmasi mengenai kabar sosok WN Jerman adalah seorang mata-mata, jubir Kemenlu mengaku tak yakin.

Faiza mengatakan enggan berkomentar lebih soal informasi yang didapat dari anggota DPR, M Farhan tersebut.

"Saya tidak tahu sumber informasi Pak Farhan, jadi bukan pada tempatnya saya menilai apa yang disampaikan tersebut," kata dia.

Baca Juga: Semakin Panas, China Kirim Kapal Survei dan Mata-mata di Pasifik Selatan

Pemerintah pun kini didesak untuk bertindak tegas bila informasi yang didapat oleh M Farhan itu benar adanya.

Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana yang ikut dalam diskusi bertema Teka Teki Telik Sandi yang ditayangkan di Youtube Medcom id (27/12/2020) sempat terkejut.

Baca Juga: Maut dari Langit, USAF Konfirmasi Jika Amerika Punya Rudal Hipersonik untuk Menyerang Sebuah Negara dari Angkasa

Menurutnya kalau memang hal itu benar terjadi, itu sudah bisa disebut sebagai tindakan mata-mata oleh Juwana.

"Kalau Seperti itu, harusnya pemerintah Indonesia marah, karena ini sudah termasuk tindakan mata-mata," ucap Juwana.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, YouTube

Baca Lainnya