Harus Diwaspadai, Jakarta Kehabisan Lahan Pemakaman Covid-19? Disebut Hanya Tinggal 1.100 Lubang, Begini Penjelasan Anies Baswedan!

Selasa, 08 September 2020 | 12:00
Warta Kota/Alex Suban

Harus Diwaspadai, Jakarta Kehabisan Lahan Pemakaman Covid-19? Disebut Hanya Tinggal 1.100 Lubang, Begini Penjelasan Anies Baswedan!

Sosok.ID - Ibukota Jakarta kini menjadi salah satu daerah dengan kasus pasien virus corona atau covid-19 yang cukup tinggi.

Tingginya kasus penularan virus corona di Ibukota tersebut juga dibarengi bertambahnya pasien meninggal akibat covid-19.

Hal itupun menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini.

Di tengah meningkatnya kasus penularan covid-19 inipun mencuat isu mengenai ketersediaan lahan pemakaman bagi pasien virus corona.

Bahkan dua taman pemakaman umum (TPU) yang disediakan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta disebut-sebut kian hari kian menipis kapasitasnya.

Baca Juga: Anak Buah Anies Baswedan Mencak-mencak di Kafe yang Masih Buka: Kau Merendahkan Derajat Pemerintah, Siapa yang Jagoan? Keluar!

Dua TPU tersebut adalah TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat.

Isu habisnya lahan pemakaman bagi jenazah pasien covid-19 tersebut muncul setelah pernyataan dari Komandan Regu TPU Pondok Ranggon beberapa waktu lalu.

Nadi (47), yang bertugas selaku Komandan Regu mengatakan bahwa jatah liang lahat untuk jenazah pasien covid-19 di TPU Pondok Ranggon hanya tersisa 1.100 lubang saja.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Nadi pada hari Jumat (4/9/2020) siang.

Padahal menurut data yang dikutip dari Kompas.com, rata-rata TPU Pondok Ranggon sejak bulan Maret 2020 setiap minggunya bisa memakamkan 180 jenazah covid-19.

Baca Juga: Corona di Jakarta Mengerikan, Anies Baswedan: Jumlah Testing Lebih Tinggi dari Batas Ideal WHO, Ini Mengkhawatirkan

Oleh karena itu apabila penyebaran dan kematian akibat virus corona terus meningkat Nadi mengungkapkan bahwa tak lama lagi ketersediaan lahat pemakaman akan ludes.

Melansir dari Kompas.com, sisa liang lahat itu terhampar di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di sisi selatan TPU. Sejak dibuka pada Maret 2020, sudah delapan blad baru dibuka untuk liang lahat jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.

"Kami pakai blad 91 sampai 99, kecuali blad 97 yang dipergunakan untuk masyarakat umum. Untuk jumlahnya berbeda-beda, ada yang satu blad bisa untuk 240 jenazah, ada juga yang 300 jenazah," kata Nadi, Jumat.

Bahkan pada akhir bulan Agustus kemarin, belum genap satu minggu, tepatnya pada 31 Agustus sampai 5 September kemarin, sebanyak 117 jenazah covid-19 yang telah dimakamkan di TPU tersebut.

Meski demikian, Nadi mengaku tak terkejut dengan angka jumlah jenazah covid-19 yang dimakamkan tersebut.

Baca Juga: Kok Bisa Buntung? Ahok Dicaci Maki gegara Pertamina Rugi 11 Triliun, Netizen: Semoga Masih Bisa Legowo Kayak Pak Anies Yah

Hal itu lantaran rata-rata sejak bulan Maret hingga akhir Agustus 2020, setidaknya petugas pemakaman di sana telah memakamkan sebanyak 2.623.

Dengan kata lain rata-rata 180 jenazah covid-19 dimakamkan di TPU Pondok Ranggon per minggunya.

Meski mencapai angka lebih dari 2.000 jenazah yang dimakamkan, Nadi mengaku tak mengetahui jumlah pasti pasien meninggal yang dinyatakan positif covid-19.

Oleh pertimbangan rata-rata pemakaman per minggu dengan prosedur covid-19 tersebut, Nadi pun memperkirakan di bulan Oktober mendatang lahan pemakaman akan habis.

"Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis," kata Nadi.

Baca Juga: Tak Cuma Kesal Pekara TOA, Anies Baswedan Semprot Anak Buahnya karena Dianggap Lelet Atasi Banjir, Gubernur DKI: Padahal Kejadiannya Tiap Tahun

Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta
Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Meningkatnya jumlah kasus penularan virus corona di Ibukota tersebut disoroti oleh banyak pihak.

Salah satu kebijakan yang disoroti adalah sistem ganjil genap. Bahkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta Pemprov DKI mengevaluasi penerapan sistem ganjil genap tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun langsung angkat bicara mengenai isu habisnya lahan pemakaman tersebut.

Menurutnya isu Jakarta kehabisan lahan pemakaman untuk pasien covid-19 itu tidak benar.

Hal itupun bisa menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat Ibukota apabila dibiarkan.

Baca Juga: Bikin Bingung, Kini Anies Baswedan Kesal dengan Pembelian TOA untuk Atasi Banjir, Sindir BPBD DKI: Alat Begini Kenapa Dipakai!

Oleh sebab itu, Anies menghimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi sembarangan.

Pasalnya, menurut Anies, Pemprov DKI telah memperhitungkan secara matang ketersediaan lahan pemakaman di Ibu Kota dan jumlah jenazah yang harus dikubur sejak awal kemunculan kasus Covid-19 pada Maret 2020.

"Jangan berspekulasi dulu, seakan-akan tidak ada tempat," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2020).

Anies bahkan mengklaim Pemprov DKI telah menyiapkan lahan pemakaman alternatif bagi jenazah Covid-19 selain di TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur.

Namun, tak dijelaskan secara detail lokasi pemakaman alternatif tersebut. "Sudah disiapkan alternatif-alternatif tempat, jadi bukan sekarang, tapi sejak bulan Maret," ucapnya.

Baca Juga: Nama-nama Beken Seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Tak Masuk Daftar, Presiden Jokowi Puji 5 Gubernur Berkinerja Baik Atasi Covid-19, Siapa Saja?

Anies kemudian menegaskan, lahan pemakaman baik yang saat ini telah digunakan maupun lokasi alternatif itu dapat menampung jenazah Covid-19 yang jumlahnya terus mengalami peningkatan.

"Kita ikuti perkembangan bersama dengan kebutuhan, insya Allah tidak akan ada kekurangan," ujar Anies.

Melansir dari Tribunnews.com, penambahan jumlah pasien positif covid-19 di Jakarta kembali meningkat.

Bahkan angkanya menembus 1.000 pasien yakni lebih tepatnya 1.105 orang per Senin kemarin.

Baca Juga: Sebut Reklamasi Ancol Beda Sebab, Cara, dan Tujuan dari Proyek Jaman Ahok, Anies Klaim Dulu Tak Ada Manfaat Sekarang Ada

Oleh penambahan kasus tersebut, kini jumlah kumulatif pasien positif covid-19 di DKI Jakarta mencapai 47.796 orang.

Sebanyak 35.431 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,1 persen. Lalu, 1.318 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,8 persen.

Adapun kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 11.047 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya