Rudal Balistik Nuklir Korea Utara Bisa Diluncurkan dari Kapal Selam, Amerika Waspada

Senin, 07 September 2020 | 06:13

Sosok.ID- Pemerintahan Korea Utara beranggapan jika rudal nuklir menjamin keselamatan negaranya dari ancaman asing.

Nampak wajar memang karena Korea Utara selalu diancam perang oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Kini pengembangan rudal nuklir Korea Utara memasuki babak baru.

Korea Utara rupanya sedang mempersiapkan senjata baru. Sebuah foto citra satelit memotret galangan kapal Korea Utara pada Jumat (4/9), menunjukkan aktivitas yang menandakan persiapan uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam jarak menengah.

Baca Juga: Seolah Tak Puas Sudah Punya 4 Istri, Pria Ini Juga Lampiaskan Nafsu Bejatnya ke Anak Tirinya Selama 4 Tahun, Tutupi Aksinya dengan Ancam Bakal Ceraikan Ibu Korban

Sebuah lembaga think tank asal Amerika Serikat yakni Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) menyebutkan gambar yang dipublikasikan di situs webnya adalah situasai di galangan kapal Sinpo Korea Utara menunjukkan beberapa kapal di dalam cekungan kapal yang aman.

Salah satunya menyerupai kapal yang sebelumnya digunakan untuk menarik tongkang uji coba kapal selam ke laut.

Disebutkan, kegiatan itu sugestif, tetapi tidak konklusif, dari persiapan untuk uji coba rudal balistik kapal selam Pukguksong-3 milik Korea Utara.
Reutersmelaporkan, pada Oktober tahun lalu, Korea telah berhasil melakukan uji tembak Pukguksong-3, rudal balistik baru yang diluncurkan kapal selam sebagai bagian dari upaya untuk menahan ancaman eksternal dan meningkatkan pertahanan diri.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan Tiba-tiba Diceraikan sang Suami, 2 Tahun Kemudian Wanita Ini Baru Sadar Ada Kerikil Tajam yang Jadi Penyebab Perceraiannya Usai Temukan Iklan di Koran, Ternyata...

Peluncuran itu dipandang oleh para analis sebagai yang paling provokatif oleh Korea Utara sejak memasuki dialog dengan Amerika Serikat mengenai program senjata dan misil nuklirnya pada tahun 2018.

Korea Utara telah menangguhkan uji coba rudal dan nuklir jarak jauh sejak 2017, tetapi upaya yang dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump untuk membujuknya agar menghentikan program nuklir dan misilnya hanya mencapai kemajuan sedikit.

Belum ada komentar langsung dari Departemen Luar Negeri AS maupun Pentagon tentang laporan CSIS.

Pada konferensi pers sebelumnya, Trump memuji hubungannya dengan Korea Utara. Trump mengatakan ketika dia terpilih orang-orang telah memperkirakan dia akan berperang dengan negara itu dalam waktu seminggu.

Baca Juga: Putra dan Menantu Jokowi Maju Pilkada 2020, Mahfud MD: Nepotisme Tak Selalu Jelek, Tak Bisa Dilarang Hukum!

“Sementara itu, kami sudah akrab dengan mereka. Kami tidak berperang, "katanya.

Trump telah menahan tidak adanya uji coba rudal balistik antarbenua dan nuklir oleh Korea Utara sejak 2017 sebagai keberhasilan dari diplomasinya dan telah berusaha mengecilkan banyak uji coba jarak pendek dalam periode tersebut.

“Korea Utara sudah menguji PKS-3 SLBM Oktober lalu. Dan itu tidak melewati garis merah Trump, dan tidak mungkin untuk kali ini. Trump tidak akan peduli," tulis Vipin Narang, pakar non-proliferasi di Institut Teknologi Massachusetts di Twitter.

Militer Korea Selatan mengatakan, Pukguksong-3 yang diuji tahun lalu terbang sejauh 450 km (280 mil) dan mencapai ketinggian 910 km (565 mil) dan akan memiliki jangkauan sekitar 1.300 km (800 mil) pada lintasan standar.

Berita tentang aktivitas di Sinpo muncul di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara mungkin sedang mempersiapkan parade militer besar pada bulan Oktober nanto.

Parade militer ini diyakini beberapa analis dapat digunakan untuk memamerkan rudal baru seperti yang telah dilakukan negara tersebut pada acara-acara semacam itu di masa lalu.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Terekam satelit, Korea Utara persiapkan uji coba rudal balistik dari kapal selam"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya