Lagi dan Lagi, Donald Trump Lontarkan Ide Super Gila, Ingin Tunda Pemilu Agar Bisa Jadi Presiden Amerika Serikat Lebih Lama, Begini Caranya!

Jumat, 31 Juli 2020 | 15:35
MaxPixel's contributors/nbcnews

Lagi dan Lagi, Donald Trump Lontarkan Ide Super Gila, Ingin Tunda Pemilu Agar Bisa Jadi Presiden Amerika Serikat Lebih Lama, Begini Caranya!

Sosok.ID - Sudah bukan rahasia lagi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah sosok yang kontroversial.

Bahkan sejak pengukuhannya menjadi kepala negara Adidaya tersebut sampai detik ini ia tak henti lontarkan ide-ide gilanya.

Trump pun seperti tak peduli dengan tentangan dari berbagai pihak terhadap ide-ide gilannya tersebut.

Yang terbaru adalah gagasannya untuk memperlama jabatan sebagai pemimpi AS pun ia lontarkan di muka publik.

Baca Juga: Makin Meruncing, Donald Trump Usir Perwakilan Pemerintah China dari Wilayah Amerika Serikat dalam Waktu 72 Jam, Ini Alasan Presiden AS Paksa Tiongkok Angkat Kaki!

Bahkan untuk memuluskan niatnya tersebut, Trump berencana menunda pemilihan presiden AS.

Padahal pemilu kepala negara AS sedianya akan diadakan pada 4 November tahun ini.

Lebih gilanya lagi, ide itu dilontarkan oleh Trump meksi secara konstitusi AS, ia tak ada wewenang untuk melakukan penundaan pemilu.

Ide gila dari Trump tersebut kini jadi sorotan bahkan banyak kritik pedas dilemparkan oleh Partai Demokrat.

Baca Juga: Teheran Gandeng Interpol untuk Penjarakan Donald Trump Atas Tuduhan Pembunuhan, AS: Iran Terlihat Bodoh

Tak hanya dari parlemen tetapi penolakan dan kritik juga diungkapkan oleh rekan-rekan dekatnnya di Partai Republik.

Menurut banyak pihak, Trump berusaha mengalihkan isu ekonomi yang sedang melanda AS yang kini diambang kehancuran tersebut.

Bahkan Trump secara terang-terangan tak akan mempercayai hasil pemilihan umum bila tetap diadakan pada 4 November 2020 ini.

Ia menyoroti pemilihan via surat secara luas, yang disebutnya penuh dengan penipuan meskipun tanpa bukti yang kuat dari pihak Donald Trump.

Baca Juga: Apa Sanggup? Iran Hendak Ringkus Donald Trump Namun Militer AS Bakal Menyerang Balik

“Dengan pemungutan suara melalui surat (bukan pemungutan suara yang baik), 2020 akan menjadi pPemilu yang paling tidak AKURAT dalam sejarah. Ini akan sangat memalukan bagi AS,” tulis Trump di Twitter.

"Tunda Pemilu sampai orang dapat memilih dengan benar, aman dan aman ???"

Lontaran ide gila itu diucapkan oleh Trump setelah ekonomi AS mengalami kontraksi sebesar 32,9 persen pada kuartal kedua 2020 ini.

Hal itu disebabkan wabah virus corona yang menyebar luas secara cepat dan memicu perekonomian berhenti bertumbuh.

Baca Juga: Ulah Kocak Donald Trump, Presiden AS Edit Video Balita Rasis di Tengah Isu Rasisme Sedang Panas di Amerika Serikat, Ini Videonya!

Amerika Serikat telah mengadakan pemilihan selama lebih dari 230 tahun, termasuk selama Perang Saudara, Depresi Hebat dan dua perang dunia.

Amandemen Kedua Konstitusi AS memberi Kongres kekuatan untuk mengatur waktu pemilihan.

Zoe Lofgren, Perwakilan Partai Demokrat yang juga menjadi ketua komite DPR yang bertugas mengawasi keamanan pemilu, menolak gagasan gila dari Donald Trump tersebut.

Baca Juga: AS Bingung dengan Presidennya, Protes Anti Rasisme Memanas, Trump malah Adakan Rapat di Lokasi Pembantaian Orang Kulit Hitam Terkelam Sepanjang Sejarah

"Hanya Kongres yang dapat mengubah tanggal pemilihan kami," kata Lofgren dalam emailnya kepada Reuters.

"Dalam situasi apa pun kami tidak akan mempertimbangkan untuk mengakomodasi tanggapan Presiden yang tidak layak dan serampangan terhadap pandemi corona, atau memberikan kepercayaan pada kebohongan dan informasi yang salah yang ia sebarkan mengenai cara di mana orang Amerika dapat dengan aman dan aman memberikan surat suara mereka."

Tak hanya Zoe, mantan penasihat kampanye Trump, Barru Bennett juga mengatakan hal yang hampir serupa.

Baca Juga: Teriak-teriak Ingin Calonkan Diri Jadi Presiden AS Kembali, Anak Donald Trump Ketahuan Gunakan Uang Rakyat Rp 1 Miliar Hanya Demi Kesenangan Berburu Domba

"Saya pikir dia hanya mencoba membuat berita, sesuatu yang lain untuk dibicarakan orang."

Ari Fleischer, sekretaris pers Gedung Putih di bawah Presiden Partai Republik George W. Bush, mengatakan Trump harus menghapus tweet itu.

Baca Juga: Para Anggota Parlemen Gigit Jari, Trump Kerahkan Pentagon Tarik 9500 Pasukan Tentara AS di Jerman

“Ini bukan ide siapa pun. Bapak Presiden - tolong jangan pura-pura mengacaukan ini. Itu ide yang berbahaya," ujarnya. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Reuters, Twitter

Baca Lainnya