Sosok.ID - Pasangan keji ini memutilasi bayi tak berdosa berusia 6 bulan, menyembunyikan tubuhnya di sumur, dan pergi meninggalkannya.
Keduanya berlari, namun berhasil ditangkap setelah pengejaran sejauh 700 mil.
Dikutip dari Daily Star, Tiago Lacerda (23) dan Raquel Dias (25), mengklaim bahwa anaknya meninggal secara tidak sengaja.
Mereka dituduh telah memutilasi bayi perempuan mereka yang berusia enam bulan dan melemparkan jasadnya ke sumur.
Orangtua bayi tersebut lantas didakwa atas kasus pembunuhan.
Tiago Lacerda dan Raquel Dias kemudian muncul di pengadilan di Tabapora, Brasil barat tengah, setelah dilacak.
Menurut kepolisian, Lacreda yang bukan ayah biologis dari bayi tersebut, memberi tahu bahwa gadis kecil itu meninggal secara tidak sengaja setelah diberi obat flu.
Dia menambahkan bahwa dia menyembunyikan tubuh itu karena merasa tidak yakin harus berbuat apa.
Sementara sang ibu memberi tahu kepada para detektif bahwa ia tak ada di rumah saat kejadian.
Tetapi ketika dia tiba, putrinya telah meninggal dengan cara mengenaskan.
Tubuh putrinya sudah dipotong dan dibuang ke sumur, yang terletak beberapa mil dari rumah keluarga.
Tak terima dengan pernyataan Raquel, Lacreda menentangnya.
Menurut Lacreda, ia bersama dengan Raquel telah membuat keputusan bersama untuk memotong-motong dan menyembunyikan tubuh gadis kecil itu.
Adapun detektif mengungkapkan bahwa pasangan tersebut sudah pernah diselidiki sebelumnya.
Mereka diduga telah melakukan pelecehan anak dengan melakukan serangan pertama yang diduga terjadi ketika bayi kecil itu masih berusia 28 hari.
Catatan foto luka-luka yang diambil oleh dokter pada saat kejadian, memperlihatkan adanya luka dalam di salah satu kaki bayi tersebut.
Foto tersebut bahkan menunjukkan adanya tanda-tanda luka bakar di kaki lainnya.
Pada saat itu, polisi dipanggil ke rumah sakit dan pasangan keji tersebut ditangkap.
Tetapi tak lama kemudian, mereka dibebaskan.
Bayi itu dirawat di tempat dimana ia tinggal selama tiga bulan, tetapi orang tua diberi hak asuh setelah berhasil menentang keputusan di pengadilan.
Layanan sosial menyatakan bahwa mereka telah melakukan kunjungan berkala ke rumah keluarga itu untuk memeriksa sang anak.
Namun, sebuah anonim di penghujung tahun lalu mengingatkan polisi tentang adanya beberapa perilaku mencurigakan yang dilakukan oleh pasangan itu.
Seorang saksi mata menyatakan bahwa mereka melihat para tersangka, Lacerda dan Raquel di dekat Sungai Sereno di Tabapora dengan kursi bayi.
Beberapa saat kemudian ketika kembali, kereta bayi yang sebelumnya mereka bawa, sudah tak ada.
Pasangan tersebut tampak mendaki dengan hanya membawa tas ransel dan tanpa bayi.
Seorang tetangga, yang melakukan kontak dengan ayah tiri anak itu melaporkan, Lacedra mengatakan kepada mereka bahwa ia harus bergegas keluar kota.
Pasangan itu tampaknya juga meminta barang-barang bayinya agar dibakar.
Mulanya, muncul kecurigaan bayi 6 bulan tersebut telah dilemparkan ke sungai.
Hal ini lantaran sebuah kursi dorong ditemukan telah ditinggalkan di sungai, tergeletak di dalam air.
Tiga penyelam spesialis mencari di dasar sungai selama beberapa hari setelah laporan kehilangan bayi. Tetapi tidak ada yang ditemukan.
Ketika pasangan itu ditangkap, mereka mengaku telah membuang mayat anaknya.
Mereka juga memberi tahu penyelidik dimana tempat menemukan jenazah sang anak.
Nahas, polisi menemukan gadis kecil itu telah dipotong menjadi tiga bagian.
Dua bagian tubuh ditemukan mengambang di sumur sedalam enam belas kaki, sementara bagian lain tidak ditemukan selama beberapa hari kemudian.
Bagian ketiga, tengkorak anak, tidak ditemukan sampai beberapa hari kemudian.
Namun, setelah petugas pemadam kebakaran mengeringkan sumur, bagian ketiga alias tengkoerak anak itu ditemukan dalam kondisi yang menyedihkan.
Kepala polisi, Albertino Felix, mengatakan pada konferensi pers: "Kepala anak itu ditemukan dalam tahap dekomposisi yang lanjut.
“Itu (kepala) terletak di sumur yang dinonaktifkan (tak terpakai) dan telah dikirim ke forensik untuk diperiksa penyebab kematian sebenarnya," ungkap Albertino, seperti dikutip Sosok.ID dilansir dari Daily Star, Sabtu (15/2/2020).
Polisi juga menyebutkan adanya indikasi bahwa kemadian bayi perempuan berusia 6 bulan itu adalah sebuah kesengajaan.
"Kami menduga bahwa tindakan orang tua itu disengaja dan ini bukanlah kecelakaan," tambahnya.
Sementara pasangan keji tersebut, nampaknya telah melakukan sejumlah tindak kriminal lainnya.
Mereka dilaporkan sebagai pengguna narkoba berat, menghadapi tuduhan pembunuhan, penganiayaan dan penyembunyian mayat.(*)
Baca Juga: Ciderai Jiwa Raga TNI, 3 Oknum Prajurit Pemasok Ribuan Amunisi ke KKB Papua Tak Jadi Dihukum Mati