Sosok.ID- Pasangan suami istri (pasutri) yang membunuh 20 wanita mendapat hukuman penjara selama 654 tahun.
Oleh media lokal, pasutri bernama Carlos Hernandez Bejar (38) dan Patricia Martinez (44) itu dijuluki sebagai "Monster dari Ecatepec".
Sebab, mereka telah melakukan pembunuhan kejam di wilayah Ecatepec, Meksiko.
Dilansir dari Mirror pada Rabu (2/10/2019), pasutri itu mendapat hukuman tambahan selama 40 tahun atas kematian seorang wanita pada Maret 2018.
Sebelumnya, masing-masing dari mereka telah mendapat hukuman penjara selama 327 tahun.
Mereka ditangkap polisi Meksiko pada bulan Oktober 2018 ketika sedang jalan santai sambil mendorong kereta bayi.
Namun, isi dari kereta bayi itu bukanlah anak manusia, melainkan sisa-sia dari tubuh korban yang mereka bunuh.
Setelah menggeledah rumah mereka, polisi mendapati sisa-sisa tubuh beberapa wanita yang menjadi korban kebrutalan mereka.
Usai dityangkap, Juan mengaku telah membunuh 20 wanita.
Selain menghabisi nyawa korbannya, ia juga turut memasak daging korbannya.
Tak hanya itu, hati para korbannya itu juga ia berikan pada anjing peliharaannya sebagai pakan.
Tak hanya itu, dilansir dari Metro, Juan juga mengaku dia hendak membunuh 100 wanita.
Membunuh dengan sadis
Diketahui, Juan membunuh korbannya menggunakan pisau besar.
Sebelumnya, ia akan melumpuhkan dan mengunci tubuh mereka lalu membunuh dan memotongnya.
Sementara, istrinya berperan untuk menarik korban agar datang ke rumah mereka.
Caranya, dengan mengatakan pada wanita itu bahwa ia memiliki pakaian murah untuk dijual.
Usai suaminya berhasil membunuh korban, ia membantu menyingkirkan mayat mereka.
Salah satu korban mereka, Nancy Noemi Huitron adalah seorang ibu yang membawa bayinya ketika berkunjung ke rumah pasangan itu.
Wanita 28 tahun itu dibunuh pada 6 September 2018.
Menurut pengakuan Juan, ia menjual bayi Nancy yang masih berusia dua bulan kepada pasutri dengan imbalan Rp 10,4 juta.
Juan juga mengaku ada seorang dukun yang membeli tulang dari korbannya.
Berdasarkan pemeriksaan oleh seorang psikiater, Juan menderita gangguan kepribadian yang dapat dikatakan sebagai psikopat.
Penagkapan
Pasangan itu berhasil diringkus pihak kepolisian usai tiga wanita yang menjadi korbannya hilang pada April, Juli, dan September 2018.
Polisi kemudian mencurigai pasutri itu karena ketiganya sama-sama terlibat dengan mereka sebelum menghilang.
Berdasarkan keterangan jaksa yang menangani kasus ini, perbuatan Juan menghabisi para wanita itu akibat latar belakang kehidupannya.
Di masa lalu, Juan kecil sering didandani oleh ibunya layaknya seorang gadis.
Kemudian, ia diperlihatkan adegan seks ibunya dengan pria yang berbeda-beda.
Dengan borgol yang mengikat tangannya, Juan sempat mengaku bahwa ia lebih senang melihat anjing peliharaannya memakan tubuh korbannya.
Daripada, wanita-wanita itu menghirup oksigen yang sama dengannya.
"Saya tidak tahu apakah saya akan terbebas dari ini, tetapi saya sudah memberi tahu polisi bahwa saya akan terus membunuh wanita ketika bebas nanti," ujar Juan, seperti dikutip dari Metro.
Juan juga membeberkan alasannya ia akan terus mengincar wanita untuk dibunuh.
"Pertama, karena kadang-kadang mereka tidak memberikan waktu pada say untuk tidur.
Kedua, karena kebencian yang kurasakan terhadap mereka.
Dan ketiga, karena saya masih memiliki kebutuhan," jelasnya.
(*)