Sosok.id - Belakangan masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kemunculan sebuah kerajaan bernama Keraton Agung Sejagat.
Namun, setelah menjadi viral dan ditangani oleh pihak berwenang, kerajaan yang berlokasi di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah ini terbukti palsu.
Raja dan Ratu yang memimpin Keraton Agung Sejagat ternyata bukanlah sepasang suami istri.
Keduanya terbukti melakukan penipuan karena mereka memungut biaya dari para pengikutnya.
Belum selesai dengan masalah Keraton Agung Sejagat, masyarakat kembali dihebohkan dengan kemunculan Sunda Empire - Earth Empire.
Melansir dari Kompas.com, keberadaan mereka menjadi viral menyusul dengan keviralan Keraton Agung Sejagat.
Diketahui markas mereka terletak di Bandung, Jawa Barat.
Serupa dengan Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire juga mengklaim memiliki kekuasaan atas dunia.
Baru-baru ini, sebuah video berdurasi 9,37 menit yang menunjukkan sosok yang diduga pemimpin Sunda Empire beredar di media sosial.
Daam video tersebut, nampak seorang pria yang mengenakan seragam berwarna gelap lengkap dengan topi baret dan lencana khas negara.
Pria yang diduga sebagai pimpinan Sunda Empire itu dengan lantang mengumandangkan soal organisasinya.
Namun, yang menjadi perhatian adalah, pria itu mengucapkan berbagai kalimat nyeleneh.
Berikut ucapan nyeleneh yang diucapkan pria tersebut, mengutip dari video yang diunggah akun Instagram @jakartainformasi via Tribunnews :
"Semua negara akan hadir untuk memperpanjang negerinya, atau kalau tidak mereka akan berhutang sampai dunia kiamat."
"Kita dapat mengampuni penggunaan aset-aset bumi asalkan mereka mau datang ke Bandung, mendaftarkan diri dalam sistem imperium dunia namanya Kekaisaran Sunda, Kekaisaran Matahari."
"Kesadaran kita berkumpul di sini untuk menunjukkan kepada siapa saja di muka bumi, bahwa kalian tidak perlu mencari China, tidak perlu Amerika, tidak perlu Inggris, kamu datang ke Bandung."
"Kalau tidak semua uang dikunci, ditutup, kalian akan terus menambah hutang 75 tahun berikutnya dan itu tidak mungkin."
"Artinya state Amerika di bawah Kingdom, artinya Koloni Brunei di bawah State, artinya republik di bawah koloni."
"Bahwa negara itu tidak sama levelnya, kalau republik 5 tahun sekali pemilu, kalau koloni 15 tahun sekali laporan pertanggung jawaban, kalau state 35 tahun sekali, kalau empire sampai dunia kiamat."
Terkait dengan keberadaan Sunda Empire, pihak kepolisian telah menelusuri seluk-beluknya.
Melansir dari Kompas.com, Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara menngatakan, hasil penelusuran membuktikan bahwa Sunda Empire terbukti tidak terdaftar dalam administrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Baik sebagai organisasi masyarakat (ormas) maupun sebagai Organisasi Kepemudaan (OKP).
"Hasil penelusuran secara administratif itu Sunda Empire tidak terdaftar di Pemkot Bandung," ujar Ferdi saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (17/1/2020).
Menurutnya, pihaknya akan menerima secara terbuka bila ada ormas yang diketahui sebagai mitra pemerintah.
Namun, bila ormas tersebut diketahui melakukan kegiatan yang aneh-aneh, maka institusi penegak hukum tidak akan berdiam diri.
"Jika ia berbuat aneh-aneh, kita punya ketentuan. Kebetulan kali ini mereka tidak terdaftar," ujar Ferdi.
Terkait dengan keviralan Sunda Empire tersebut, Ferdi mengungkapkan bahwa seharusnya masyarakat patuh terhadap konstitusi dan berlandaskan pada UUD 1945.
"Kita imbau, siapa pun kita harus patuh pada konstitusi agar bahwa mekanisme aturan ada tata kelola siapa pun sepanjang koridor aturan," ujar Ferdi.
Pihaknya sepakat akan menjaga ketertiban di kawasan Kota Bandung.
"Kita punya koridor aturan, kalau ada yang masuk, harus mengacu pada aturan," lanjut dia.
Sementara itu, melansir dari tayangan Kompas TV pada Jumat (17/1/2020), Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebutkan bahwa kelompok tersebut sering menggelar pertemuan di salah satu hotel di Bandung.
Namun, Uu menyebut kelompok tersebut masih belum membayar biaya pertemuan kepada pihak hotel tersebut.
"Kegiatan-kegiatan yang di hotel itu, menurut informasi, belum dibayar semua," ujar Uu mengutip dari tayangan Kompas TV.
Uu juga menyebutkan bahwa, secara legalitas, Sunda Empire tidak ada.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan sebuah postingan di Facebook, yang kini sudah dihapus.
Postingan tersebut diunggah oleh akun bernama Renny Khairani Miller pada 9 Juli 2019 lalu.
Tangkapan layar unggahan status pengguna Facebook Renny Khairani Miller tentang Sunda Empire.
Berikut isi unggahannya, yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com :
"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE,
Dalam menyambut Indonesia baru yang lebih makmur dan sejahtera, dengan sistem pemerintahan dunia yang dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia.
Baca Juga: Geger! Lambang Singgasana Keraton Agung Sejagat Ternyata Bukan Simbol Sembarangan, Ini Maknanya!
Masa pemerintahan dunia yang sekarang akan berakhir sampai dengan tanggal 15 Agustus 2020.
Mari kita persiapkan diri kita untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya untuk membayar tagihan yang terus naik dan biaya hidup yang terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yang tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???...."(*)