Sosok.id - Nama Ningsih Tinampi menjadi semakin terkenal sejak ia menjadi populer di YouTube.
Wanita yang dipercaya memiliki kemampuan spiritual untuk menyembuhkan berbagai penyakit ini belakangan memang sering menarik perhatian masyarakat.
Kultur budaya masayarakat Indonesia yang gemar dengan hal-hal mistis semakin membuat Ningsih Tinampi terkenal.
Hingga segala hal tentangnya tak pernah luput dari perhatian media.
Seperti beberapa waktu lalu, ia tiba-tiba diserang oleh warganet di media sosial khususnya Twitter.
Hal itu bermula ketika akun @SahabatSaber mengunggah potongan video saat Ningsih Tinampi sedang mengobati seorang pasiennya.
Dalam video yang diunggah pada Senin (25/11/2019) lalu itu, Ningsih Tiampi nampak tengah mengobati seorang perempuan.
Kemudian Ningsih Tinampi bertanya pada pasien yang diduga dirasuki oleh kuntilanak korban pemerkosaan.
Ningsih Tinampi lantas bertanya pada kuntilanak tersebut mengapa ia diperkosa.
"Kenapa kamu diperkosa?" ujar Ningsih Tinampi seperti dikutip dari Twitter.
Kuntilanak yang diduga terjebak di tubuh pasien tersebut kemudian tak memberikan jawaban jelas.
Lalu Ningsih Tinampi mengingatkan masyarakat agar tidak menyalahkan pemerkosa dalam kasus pemerkosaan.
"Orang diperkosa itu jangan menyalahkan orang yang merkosa. Karena orang yang memperkosa itu nafsunya datang dari orang yang diperkosa," ujar Ningsih Tinampi.
"Jadi semua itu salah e wong e (orangnya), salah e wedok e (perempuannya)," lanjutnya.
"Dia (kuntilanak di tubuh pasien) pakai baju yang minim-minim dan dia selalu genit-genit di depan orang-orang. Jadi itu yang membuat muncul pemerkosaan."
"Jadi pemerkosaan bukan berarti orang yang memperkosa yang salah. Tidak, kalau bagi aku, seng tak salah no (yang tak salahkan) yang diperkosa," jelas Ningsih Tinampi.
Pernyataan tersebut lah yang kemudian memancing hujatan dari warganet.
Warganet menilai bahwa seharusnya Ningsih Tinampi tak menyalahkan korban dalam kasus pemerkosaan.
Sebab, menurut warganet, baju yang dikenakan korban pemerkosaan tak seharusnya disalahkan.
Akun pengunggah @SahabatSaber bahkan turut mengunggah foto yang menujukkan berbagai pakaian dari korban pemerkosaan.
Terlihat sebuah seragam SD, baju lengan panjang, hingga baju gamis.
"Seperti ini baju2 korban.. Dan disalahan??" tulis @SahabatSaber.
Dalam balasan unggahan tersebut, warganet ramai-ramai mengecam pernyataan Ningsih Tinampi.
"Sadis, gak punya empati, coba anak gadisnya yg jd korban, bs ngomong kyk gitu," tulis @eva_maqdayani.
"Ini si ibu ngomong berdasarkan apa ya? Buat kesal oi," tulis elyazsaragih.
"Dia perempuan bukan?kog g punya empati kayak gitu....." tulis @SekarBhumi1.
Entah apa yang merasukimu Buuu...Viral video Bu Ning menyalahkan korban perkosaan.. pic.twitter.com/Kn8SyQstsRMenanggapi hal tersebut, Ningsih Tinampi memberikan klarifikasinya melalui video yang ia unggah di kanal YouTube-nya pada Kamis (28/11/2019) lalu.— Arthuria Pendragon (@SahabatSaber) 26 November 2019
Wanita asal Pasuruan, Jawa Timur itu memberikan pembelaannya terhadap pernyataannya yang ramai dikecam publik.
Semula Ningsih Tinampi menyebut bahwa pasien yang ia obati dalam video tersebut adalah korban santet.
Adapun santet yang memasukki pasiennya itu adalah kuntilanak yang meninggal karena diperkosa.
"Kalau semuanya jeli, pada kasus itu, itu adalah orang kena santet. Santet yang dimasukkan ke badan orang itu adalah setan kuntilanak yang matinya diperkosa," ujar Ningsih Tinampi mengawali klarifikasinya.
"Itu santet yang dimasukkan ke badan Mbak-nya," tegas Ningsih Tinampi.
Selanjutnya, Ningsih Tinampi menjelaskan kisah si kuntilanak semasa hidupnya hingga akhirnya meninggal karena diperkosa.
"Ternyata waktu semasa hidup, masa mudanya dia itu ndableg (nakal), genit. Sebelum dia diperkosa, seringkali bersama anak lekaki gradak-gruduk (sering bersama laki-laki).
Serta sering berpelukan dnegan teman laki-lakinya. Dia selalu suka pakai baju yang minim, baju yang ketat. Itulah awalnya dia diperkosa," jelas Ningsih Tinampi.
Berkaca dari nasib si kuntilanak tersebut, Ningsih Tinampi kemudian meminta masyarakat agar tak semata-mata menyalahkan pelaku dalam kasus pemerkosaan.
"Jadi bagi aku, perempuan yang perbuatannya seperti itu, jangan menyalahkan yang memperkosa. salahkan sendiri perempuan itu, Itu maksud saya," tegas Ningsih Tinampi.
Kemudian ia mengingatkan para orang tua agar senantiasa menjaga anak perempuan mereka.
"Kita sebagai orang tua, usahakan jaga benar-benar anak perempuan itu dari pakaian yang dipakainya.
Bukan semata-mata membanggakan sukurin kau diperkosa, salah besar. Otak yang dibuat untuk menyalahkan-nyalahkan saya, gob**k," nasihat Ningsih Tinampi.
Lebih lanjut, Ningsih Tinampi meminta agar orang melihat videonya yang lain.
Bukan hanya menilai dirinya dalam sepotong video tersebut.
"Tolong jangan membuat keruh suasana, itu tidak baik," pintanya.
"Jadi jelas yo, bukan nyukur-nyukuri wong (bukan menyalahkan orang), " pungkas Ningsih Tinampi.
(*)