Sosok.id - Keterbatasan tak menghalangi kreativitas.
Justru terkadang keterbatasan itu membuat manusia menjadi lebih kreatif.
Seperti seorang pria asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini.
Hanya bermodalkan video tutorial di YouTube, ia berhasil membuat sebuah pesawat terbang.
Rasa penasaran ingin naik kapal terbang telah membuat Chaerul (33), seorang montir sepeda motor berusaha menciptakan pesawat terbangnya sendiri.
Walaupun warga Kelurahan Pallameang, Kecamatan Matiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini hanya lulusan SD, namun ia tetap mengejar mimpinya untuk menciptakan pesawat terbang.
Melansir dari Tribun Pinrang, pesawat yang ia ciptakan ini bahkan telah diuji coba pada Rabu (27/11/2019) lalu.
Namun, pesawat buatannya masih memiliki beberapa kendala.
Chaerul mengaku bahwa membuat pesawat terbang adalah keinginannya sendiri karena ia sudah menyukai dunia penerbangan sejak kecil.
"Hanya coba-coba. Kebetulan sejak kecil suka dunia pesawat," paparnya kepada TribunPinrang.com, Kamis (28/11/2019).
Adapun untuk merakit pesawat terbangnya itu, Chaerul hanya melihat tutorial di YouTube.
"Kami hanya berbekal petunjuk video yang ada di youtube," paparnya.
Walaupun masih belum berhasil untuk menerbangkan pesawat buatannya itu, namun Chaerul akan tetap memperbaikinya hingga dapat mengudara.
"Kami akan coba lagi sambil melakukan pembenahan," paparnya.
Selain pesawat, Chaerul mengaku pernah membuat helikopter, beberapa tahun yang lalu.
Namun, helikopter buatannya itu memiliki kendala dalam penyeimbangan baling-baling.
Kini, ia dan sejumlah rekannya mencoba hal baru dengan membuat pesawat sederhana.
"Semoga kali ini berhasil diterbangkan," ucapnya dengan nada optimis.
Adapun, alasan Chaerul untuk membuat pesawat terbangnya sendiri lantaran ia sangat penasaran bagaimana rasanya naik pesawat.
Sehingga ia memutuskan untuk membuatnya dengan memanfaatkan benda-benda yang ia temukan di bengkelnya.
"Saya membuat pesawat terbang karena penasaran ingin naik pesawat, bahan pesawat mirip Ultra Light itu dari bahan bekas di bengkel," kata Chaerul, saat dijumpai Kompas.com, Sabtu (30/11/2019).
Sementara itu, biaya yang dikeluarkan oleh Chaerul untuk membuat pesawat terbangnya itu tak banyak.
Sebab, Chaerul hanya memanfaatkan barang bekas yang ia temukan di bengkelnya.
Untuk sayap pesawat, Chaerul menggunakan parasut bekas yang biasa dijadikan penutup mobil.
Sementara untuk mesinnya, Chaerul menggunakan mesin dari sepeda motor Kawasaki Ninja RR 150 CC.
"Pesawat itu saya kerjakan sejak sebulan lalu, dibantu 2 orang teman menghabiskan sekitar Rp 8 juta, untuk badan pesawat dan Rp 15 juta untuk membeli mesin motor Ninja RR 150 CC," ungkap Chaerul.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pesawat buatan Chaerul sempat gagal dalam uji coba yang dilakukan pada Rabu lalu di Tape Pallameang.
Namun gagal karena pesawat tersebut terbawa angin ke kanan.
Peterjun Kopassus Kapten Halid yang juga menyaksikan uji coba tersebut mengatakan bahwa pesawat buatan Chaerul gagal terbang karena pilotnya belum menguasai teknik menerbangkan pesawat.
"Maklum masih pemula sehingga belum menguasai tekniknya. Saat uji coba beberapa hari lalu pesawat terbang yang dipiloti Chaerul sendiri terbawa angin ke kanan," ujarnya.
Renacananya, hari ini, Minggu (1/12/2019), pesawat buatan Chaerul bakal diuji coba kembali di Pantai Ujung Tape.
Setelah dilakukan beberapa perbaikan, pesawat terbang jenis Ultra Light buatan Chaerul diharapkan dapat sukses mengudara.
(*)