Hanya Modal Tampang Memelas, Kakek Muklis Bisa Kumpulkan Uang Rp 192 Juta, Inilah Kisah Si Pengemis Tajir yang Tiap Hari Wira-wiri di Bank untuk Tukarkan Recehan Jadi Uang Ratusan

Minggu, 01 Desember 2019 | 08:30
Kolase/Tribun Jambi

Kakek Muklis, pengemis asal Sungai Penuh yang mengemis ke Ibu Kota demi nyari modal untuk bangun rumah, targetkan dapat Rp 200 juta.

Sosok.id - Banyak orang yang berasal dari daerah, merantau ke Ibu Kota demi pundi-pundi rupiah yang lebih menjajikan.

Sebab, tak dapat dipungkiri bila uang lebih mudah dicari di Kota Metropolitan.

Termasuk menjadi pengemis sekali pun.

Seperti kisah seorang kakek yang satu ini.

Baca Juga: Demi Terlihat Butuh Dibantu, Seorang Pengemis Nekat Sewa Bayi Seharga Rp 70.000 Per Hari, Diberi Obat Tidur Agar Tak Rewel

Jauh-jauh dari kampung halamannya di Kota Sungai Penuh, Jambi, Kakek Muklis mengemis di Jakarta dan mampu mengantongi uang Rp 194 juta.

Pria 65 tahun yang rambut dan janggutnya sudah memutih itu mengaku, mematok target hasil mengemis sampai Rp 200 juta.

"Yang bersangkutan tadi bilang uangnya buat modal dan bikin rumah di kampung," ungkap Mursidin, Plt Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan kepada TribunJakarta.com, Jumat (29/11/2019).

Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pernah mengamankan Kakek Muklis pada 2017 silam.

Baca Juga: Bongkar Tas Seorang Nenek Pengemis Saat Dirazia, Satpol PP Sragen Kaget dengan Isinya, Keluarga: Terserah Bapak Saja

Tahun itu ia pernah menetap di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat, untuk mendapat pembinaan karena ketahuan mengemis.

Uang hasil mengemis yang didapat Kakek Muklis saat diamankan petugas mencapai Rp 99 juta.

Saat itu Kakek Muklis dipulangkan ke kampung halamannya dengan dijemput keluarga.

Petugas di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 tak asing dengan wajah Kakek Muklis.

Baca Juga: Tubuhnya Habis Ditendangi Gegara Hal Sepele, Kakek Ini Ngemis ke Polisi Agar Cucunya Tak Dipenjara, Pelaku Sampai Nangis Saat Diinterogasi

Mereka kaget karena kali ini Kakek Muklis kembali mengemis dan pendapatannya lebih besar dari dua tahun lalu.

"Bapak kenapa masuk lagi? Kan sudah dipulangin sama keluarganya."

"Pasti bawa uang banyak lagi ke sini," ungkap petugas itu kepada Kakek Muklis.

Kakek Muklis bersikeras kedatangannya ke Jakarta bukan untuk mengemis, tapi bekerja di sebuah warung sebagai pelayan.

Baca Juga: Tengah Malam Keluar Beli Nasi Uduk, Tukang Sapu di Makassar Dicokok Polisi, Kemaluannya Disetrum Hingga Alami Pendarahan

Ia menolak disebut sudah pernah diamankan dan dibina oleh petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial Jakarta Selatan.

Belakangan, Kakek Muklis tak bisa mengelak.

Pasalnya, foto dirinya terpampang jelas di dinding pemberitahuan pelayanan panti tersebut yang berada di lobi.

Di salah satu foto itu, Kakek Muklis berdiri bersama keluarganya yang menjemput.

Baca Juga: Kurang Perhatian, Seorang Adik Nekat Curi Beras di Toko Kakaknya Sebanyak 3,5 Ton, Hanya Bermodal Mobil Pinjaman!

"Pak coba ke sini. Ini siapa? Yang jemput siapa ini?" tanya seorang petugas kepada Kakek Muklis.

Perlahan ingatan Kakek Muklis kembali pulih.

Ia pun mengakui bahwa orang-orang yang di foto itu adalah sanak saudaranya yang beberapa tahun silam datang menjemputnya.

Petugas kemudian menggiring Kakek Muklis masuk dalam panti.

Baca Juga: Asyik Rekam Adegan Panasnya dengan Wanita Pemilik Salon Pakai Hape dan Posting Videonya di WA, Camat Wonogiri Habis Diamuk Warga Hingga Dicopot Jabatan

Kepergok mengemis di bank

Kakek Muklis kepergok mengemis di depan salah satu bank swasta di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

Ia langsung masuk ke dalam bank agar tak diamankan petugas Dinas Sosial, dengan pura-pura ingin menukarkan sejumlah uang hasil mengemis.

"Ditegur dia marah dan masuk ke dalam bank."

Baca Juga: Berulang Kali Pasrah Diajak Bercinta, Siswi SMP Ini Dipaksa Pacar Jual Diri untuk Kumpulkan Modal Nikah, Sekali Layani Cuma Dapat Rp 200 Ribu

"Pihak sekuriti menahan kita masuk dan bilang tunggu sampai di luar," ungkap Yunus, petugas yang memergoki Kakek Muklis.

Setelah keluar, Kakek Muklis segera diamankan oleh petugas Dinsos lalu digiring masuk ke dalam mobil operasional Sudin Sosial Jakarta Selatan yang membawanya ke panti.

"Awalnya enggak bilang kalau mengemis. Bilangnya usaha."

"Namun, enggak mungkin. Di sini dia enggak punya rumah dan saudara," Yunus menambahkan.

Baca Juga: Berita Militer: Korea Utara Diduga Sengaja Ganggu Perayaan Thanksgiving AS Dengan Tembakan Rudal Balistik, Kim Jong Un Tersenyum...

Akhirnya, setelah petugas menginterogasinya, Kakek Muklis mengaku mengemis.

Ranselnya Berisi Uang Rp 194 Juta

Petugas sempat memeriksa isi tas ransel Kakek Muklis di dalam mobil Dinso dan jumlah uang hasil mengemis di hari ia diamankan mencapai 194 juta.

Menurut Yunus, petugas di lapangan yang mengamankan baru menghitung uang hasil mengemis Kakek Yunus sebanyak Rp 182 juta.

Baca Juga: Noleh Hingga Wajah Terekam CCTV dan Berhasil Gasak Brankas Capai Rp 120 Juta,Pelaku Pembobolan Ini Bikin Polisi Gigit Jari Gegara Tak Temukan Bukti untuk Dipenjarakan

Yunus melihat ada berlembar-lembar uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak 18 ikat. Tiap ikatnya senilai Rp 10 juta.

Ia juga menemukan berlembar-lembar uang pecahan Rp 50 ribu di amplop terpisah totalnya senilai Rp 2 juta.

Dikatakan Yunus, petugas kembali menghitung ulang uang Kakek Yunus di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1.

Terungkap, total jumlah uang yang ada di dalam tas ransel Kakek Yunus sampai Rp 194.500.000.

Baca Juga: Alami Banyak Luka Lebam, Bocah Berusia 4 Tahun Justru Ingin Bawa Pulang Orang Tua, Tim Dokter Panggil Kepolisian Untuk Usut, Sempat Ngigau: Ampun Budhe!

"Awalnya kan memang saya tanya ini dari mana? Dari usaha bengkel katanya."

"Namun, akhirnya dia mengaku bahwa dari hasil mengemis," terang Yunus.

Kurang lebih selama tiga bulan, P3S berusaha melacak keberadaannya lantaran mengganggu kenyamanan masyarakat.

Selama ini Kakek Muklis kerap kali menukarkan uang Rp 500 ribu dari hasilnya mengemis ke bank.

Baca Juga: Noleh Hingga Wajah Terekam CCTV dan Berhasil Gasak Brankas Capai Rp 120 Juta,Pelaku Pembobolan Ini Bikin Polisi Gigit Jari Gegara Tak Temukan Bukti untuk Dipenjarakan

"Misalkan terkumpul uang Rp 500 ribu, Ia langsung tukarkan uang itu ke bank dengan pecahan Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu," ujar Yunus.

Uang dari hasilnya mengemis itu, ia selalu kumpulkan di dalam tas ranselnya.

Imbauan Dinsos

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengimbau sebaiknya masyarakat tak memberikan derma kepada pengemis.

Baca Juga: Viral Seorang Anggota Polisi Dorong Warga Sipil Hingga Hampir Tersungkur Hanya Gegara Topi Dibalik, Sempat Naik Pitam, Begini Penjelasannya!

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis," kata Mursidin.

Sebaiknya, lanjut Mursidin, masyarakat bisa menyalurkan sumbangannya melalui lembaga atau badan penyelenggara kesejahteraan sosial.

Menurut dia, cara seperti ini lebih bermanfaat dan jelas sasarannya.

"Artinya, sumbangan yang diberikan kepada lembaga atau yayasan lebih bermanfaat dan terarah."

Baca Juga: Netizen Maha Hebat, Hanya Hitungan Jam Lebih Cepat Dari Polisi Untuk Temukan Wanita Diduga Pelaku Pencurian Rumah, Kerugian Capai Rp 125 Juta!

"Sehingga dapat dinikmati kaum dhuafa lebih banyak," kata Mursidin.

(Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kakek Muklis Asal Jambi Ngemis di Jakarta Targetkan Dapat Rp 200 Juta, Begini Sederet Faktanya

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Tribun Jakarta

Baca Lainnya