Pemakaman Cucu Sampai Dibayari Polisi Gegara Mantu Tak Kunjung Pulang, Nenek di Cilincing: Ibu udah Pontang-panting

Kamis, 19 September 2019 | 07:30
Kolase gambar KOMPAS.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI

Pemakaman Cucu Sampai Dibayari Polisi Gegara Mantu Tak Kunjung Pulang, Nenek di Cilincing: Ibu udah Pontang-panting

Sosok.ID - Belum lama ini beredar video viral di media sosial seorang nenek muda berjalan kaki menggendong jenazah cucunya di tengah jalan.

Video tersebut viral lantaran sang nenek berjalan seorang diri menggendong jenazah cucunya tanpa seorang pun yang membantu.

Hingga akhirnya ada seorang anggota kepolisian menolong nenek muda yang menggendong jenazah cucunya tersebut.

Seperti yang sudah diberitakan Sosok.ID sebelumnya, kabar pilu ini pertama kali diketahui dari postingan akun Instagram @polsek_cilincing_humas pada Rabu (18/9/2019).

Baca Juga: Punya Antrean Pasien Bludak Sampai Tahun 2020, Ningsih Tinampi Ngaku Jadi Sakti Gegara Suami Main Serong

Berdasarkan keterangan yang ditulis akun @polsek_cilincing_humas, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/9/2019) sekitar pukul 16.00 WIB.

Dalam postingan tersebut disebut jika polisi tersebut mengantar ibu dari jenazah sang bayi, Insani Aura Stefani (16).

Ternyata, yang membawa jenazah bayi tersebut adalah sang nenek, Dian Islamiyati (36).

Sedangkan ibunda sang bayi, Insani Aura Stefani saat itu masih dirawat di Puskesmas Kecamatan Cilincing karena baru saja melahirkan.

Baca Juga: 8 Tahun Lalu Divonis Idap Kanker Hingga Lumpuh, Begini Kabar Terbaru Dian Piesesha yang Bikin Pangling!

Berdasarkan penelusuran tim Sosok.ID, nenek muda yang viral tersebut adalah warga Kampung Malaka I, RT 07/RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Dikutip Sosok.ID dari Tribun Jakarta dan Kompas.com, Dian Islamiyati membenarkan bahwa jenazah yang ia gendong adalah cucunya yang lahir prematur.

Ia bercerita, jika putrinya melahirkan pada Selasa (17/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.

Namun, sang bayi didapati sudah tak bernyawa.

Baca Juga: Tidur Beralas Rumput dengan Wajah Penuh Jelaga, Begini Kondisi Para Aparat yang Kelelahan Padamkan Karhutla

Setelah beberapa jam sempat ditempatkan di ruang bersalin Puskesmas Cilincing, akhirnya jenzah bayi yang belum memiliki nama tersebut dibawa ke rumah duka.

Awalnya, Dian membawa cucunya dengan bantuan keponakannya naik motor.

Namun di tengah perjalanan, motor yang dikendarainya habis bensin dan mogok.

Dian pun terpaksa berjalan kaki sembari menggendong jenazah sang cucu yang cuma ia balut dengan kain hitam.

Baca Juga: Teriakkan Takbir Saat Tubuhnya Terbakar, Pria Tasikmalaya Sengaja Merokok dengan Tubuh Terguyur 20 L Pertamax

Saat itulah Dian bertemu dengan Kapolsubsektor KBN Marunda Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara, Aiptu I Wayan Putu Sumerta yang bersedia membantunya.

Pas saya nyebrang, pas mau belok ke kanan ada pak polisi."

"Dia tanya, ini siapa, ini yang meninggal, ini cucu saya. Baru meninggal," ujar Dian seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Jakarta.

Aiptu I Wayan diketahui tak hanya mengantar Dian hingga ke rumah duka, tapi juga memberikan santunan kepadanya sebagai tanda duka cita.

Baca Juga: Dibeli dengan Mahar Rp 125 Juta, Bocah SD Ini Dipaksa Nikah dengan Sepupu 12 Tahun Lebih Tua!

"Jadi setelah diantar itu polisinya sempat lama ngobrol di sini. Lalu sebelum pulang saya dikasih uang, dikasih Rp 200 ribu buat bantu gitu," ungkap Dian.

Dian mengaku sangat bersyukur dengan kebaikan yang ditujukan Aiptu I Wayan kepadanya, apalagi jika melihat kondisi ekonomi keluarganya saat ini.

"Alhamdulillah dikasih Rp 200.000. Dengan adanya Rp 200.000 saya bisa membeli papan untuk jenazah cucu saya, tujuh papan.

Saya bersyukur di luar sana ada begitu banyak orang yang baik dengan saya. Yang mau menolong saya tanpa pamrih," ucap Dian, dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Baca Juga: Usai Nangis Ngemis Minta Pulang ke Indonesia, Tiga Setia Gara Kini Urungkan Niatnya: Nggak Bisa Gitu aja Ninggalin Suami

Sampai sang cucu dikuburkan, Dian mengaku hingga detik ini, suami anaknya tersebut tak kunjung pulang atau sekadar memberi kabar kepadanya.

Padahal mantunya tersebut bekerja sebagai buruh di kawasan Cilincing yang tak jauh dari rumahnya.

Dian sendiri mengaku sudah memberitahu mantunya tersebut via pesan teks.

"Suaminya sampai sekarang belum, udah saya hubungi sih, udah tau dari awal," ungkap Dian seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Baca Juga: Ngaku Jalani Ritual Mistik, Seorang Lansia 63 Tahun Nekat Dikafani dan Dikubur Hidup-hidup Selama 3 Hari 3 Malam!

Namun Dian tidak mau terlalu memusingkan hal tersebut.

Tanpa menunggu respon dari anak mantunya, Dian justru menawarkan diri untuk mengurus pemakaman sang cucu.

"Karena dia kan kerja buruh, saya bilang 'ya udah ada ibu yang nanganin," lanjutnya.

Sejujurnya, Dian tidak banyak berharap dari menantunya tersebut.

Baca Juga: Cuma Diupah 20 Ribu Sehari, Orang Tua di Sulawesi Terpaksa Beri Bayinya 5 Gelas Kopi Tubruk Jadi Pengganti Susu

Dia hanya berharap sang menantu cepat pulang agar bisa menemui anaknya yang kini tengah dirawat usai melahirkan.

Dian juga meminta sebisa mungkin Ryan dapat melunasi biaya pemakaman jenazah anaknya yang belum lunas sampai saat ini.

Terlepas dari hal itu, Dian mengaku tak akan menuntut apapun dari menantunya itu.

"Saya bilang 'tolong usahakan untuk biaya pemakaman anak kamu, ibu udah usaha pontang panting'," pungkasnya.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya