469 Warga Sukabumi Menjadi Korban Keracunan Makanan dalam Waktu Hampir Bersamaan, 2 Diantaranya Meninggal Dunia

Kamis, 19 September 2019 | 06:00
freepik.com

Ilustrasi makanan

Sosok.ID - Makan adalah kebutuhan pokok sehari-hari manusia untuk memperoleh tenaga untuk menjalankan kegiatan manusia tersebut.

Namun bagaimana bila makanan itu justru mengandung zat yang membahayakan bagi tubuh manusia tersebut?

Bahkan dapat menyebabkan keracunan hingga meregang nyawa.

Selama sepekan terakhir ini, tiga kasus dugaan keracunan makanan dialami sedikitnya 469 warga Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga: Bak Chairil Anwar , Inilah 8 Kata Mutiara dari Akun Facebook Bocil Bernama Fahri Skroepp yang Viral dan Menyentuh

Dua di antara warga meninggal dunia akibat keracunan makanan tersebut.

Bahkan dua kasus di antaranya terjadi bersamaan saat Kabupaten Sukabumi memperingati hari jadi ke 149 pada Selasa (10/9/2019).

Peringatan hari jadi pada 10 September ini merupakan kali pertama setelah ada perubahan yang sebelumnya diperingati setiap 1 Oktober.

Kedua kasus ini terjadi di Kecamatan Parungkuda dan Bantargadung.

Baca Juga: Berita Militer : FGM-148 Javelin, Rudal Penghancur Tank Andalan TNI AD yang Bisa Hantam Target Walau Sasaran Bergerak Secepat 540 Km/jam

Di Parungkuda, sedikitnya 111 buruh pabrik PT Royal Puspita mengalami keracunan setelah mengonsumsi makan siang di warung nasi langganannya, Selasa (10/9/2019) sekitat pukul 12:00 Wib.

Sedangkan di Bantargadung, korbannya lebih banyak berjumlah 176 jiwa, dengan dua di antaramya meninggal dunia.

Kasus dugaan keracunan ini setelah seratusan warga mengonsumsi makanan dari syukuran seratus hari meninggalnya seorang warga setempat, Selasa (10/9/2019) siang.

Belum saja dua kasus tuntas, dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kecamatan Simpenan, Senin (16/9/2019) malam.

Baca Juga: Heboh! Dikira Kutil, Kepala Pria Ini Ternyata Terdapat 'Tanduk Badak' yang Tumbuh Hingga 10 Cm

Di Simpenan ini, sedikitnya 182 orang diduga keracunan setelah mengonsumsi makanan nasi kotak dari hajatan pernikahan warga.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid mengatakan kasus dugaan keracunan makanan atau pangan ini di antaranya bisa dipicu akibat musim kemarau yang berdampak pada kekeringan sehingga sulitnya mendapatkan air bersih.

"Kalau dilihat musim kemarau yang sudah terjadi lima bulan terakhir ini memang bisa mengakibatkan dan memicu sanitasi lingkungan yang jelek," kata Harun kepada Kompas.com saat ditemui dalam kegiatan pertemuan Dinas Kesehatan di Jalan Selabintana, Sukabumi, Rabu (18/9/2019) siang.

Terutama, dia melanjutkan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum.

Baca Juga: Sudah Bacok-bacokan Demi Rebutan Cinta Janda Anak Satu, Endingnya Nyesek!

Dengan dilanda musim kekeringan ini otomotis bisa memicu terjadinya keracunan makanan atau pangan.

" Keracunan makanan ini dapat terjadi juga akibat penggunaan air yang sembarangan," ujar dia.

Dia mengatakan musim kemarau ini bukan satu-satunya sebagai pemicu terjadinya kasus dugaan keracunan makanan.

Karena pihaknya sudah mengirimkan sampel makanan dan muntahan dari korban ke laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat di Bandung.

Baca Juga: Melihat Seorang Ibu Berjalan Sambil Menggendong Bayi, Setelah Didekati Polisi Ternyata Anaknya Sudah Jadi Mayat

"Belum ada hasilnya, kami masih tetap menunggu hasilnya, dan untuk yang kasus Simpenan juga sudah dikirim," katanya.

Terkait tindakan selanjutnya, Harun menjelaskan pihaknya dalam upaya pencegahan kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di antaranya akan mengidentifikasi daerah-daerah yang dilanda kekeringan terutama yang sanitasi lingkungannya jelek.

Pihaknya juga lanjut dia akan berkoordinasi dengan dinas atau instansi terkait, seperti Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Kebersihan (Perkimsih), Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup.

"Hasil identifikasi ini akan direkomendasikan dan berkoordinasi dengan beberapa dinas untuk memprioritaskan dalam penanganan daerah-daerah mana saja yang dilanda kekeringan dan sanitasi lingkungan yang jelek," jelas dia.

Baca Juga: Ketika Jenderal Ahmad Yani Siap Siagakan Kopassus untuk Melawan PKI : Asah Pisau Komandomu!

Selain itu akan berkoordinas dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam penanganan terutama pemasokan air bersih dan air minum ke daerah yang dilanda kekeringan atau daerah yang ketersediaan air yang kurang. (*)

( Budiyanto )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Keracunan Makanan Merebak, Ratusan Orang Jadi Korban, Penyebabnya Sepele"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya