Sosok.ID- SS-2 V-4 kaliber 5.56 mm, Sejata asli buatan Indonesia yang telah memenangkan 11 kali kompetisi menembak AASAM dan AARM.
Nama SS-2 adalah singkatan dari Senapa Serbu 2.
Senjata Senapan Serbu ini adalah buatan PT Pindad atau Perindustrian Angkatan Darat.
Sebelumnya memang sudah ada SS-1 yang mengawali terbentuknya senjata senapan serbu.
Namun SS-2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis dan tahan terhadap kelembaban tinggi.
Senjata ini juga lebih ringan dengan akurasi yang lebih baik dari senjatan serbu sebelumnya.
Dilansir dari laman www.pindad.com, senjata ini memiliki spesifikasi yang lebih mumpuni dibanding sebelumnya.
Senjata ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO.
Dilansir dari akun Instagram @pt_pindad, SS-2 V-4 merupakan salah satu produk andalan dari lini senapan serbu.
Dibuat secara presisi dengan bodi yang ringkas dan ringan dari pada versi sebelumnya, yakni memiliki berat kosong 3,1 kg.
Akurasi dan performa senjata ini tidak perlu diragukan lagi.
Bagaimana tidak, senjata ini bisa menembak tepat sasaran dengan jarak maksimal 500 meter.
Varian SS-2 V-4 HB telah digunakan TNI di berbagai operasi membuktikan kehebatan senjata ini.
Terbukti senjata ini bisa dibanggakan karena telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia melalui kehebatan dan ketangguhannya.
Dalam gelaran AASAM dan AARM senjata ini telah meraih 11 kali kemenangan.
Senjata ini menjadi andalan baru bagi prajurit Angkatan Darat TNI.
Baca Juga: 4 Fakta Gempa Banten, Terasa Sampai Mataram Hingga 121 Rumah Rusak
Sudah lebih dari 25.000 pucuk senjata SS2-V4 digunakan dalam setiap operasi yang dilakukan oleh TNI.
Bahkan senjata ini juga digunakan oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Dan hal unik pernah terjadi ketika senjata ini dibawah ke kejuaraan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) di Australia.
Karena kehebatannya senjata ini menyabet juara menembak kala gelaran tersebut.
Namun kemenangan itu sempat diragukan oleh pihak tentara AS dan Australia.
Bahkan mereka meminta agar senjata buatan Pindad ini untuk dibongkar, karena mereka curiga ada kecurangan dengan modifikasi ulang senjata tersebut.
Namun kecurigaan tersebut tidak terbukti karena memang modifikasi dari SS2-V4 ini tidak terdapat kecurangan pemodifikasian dari senjata sebelumnya.
(*)