7 Fakta Kecelakaan Maut di Karawaci, Balita Selamat dalam Dekapan Ibu Hingga Salah Satu Korban Tewas Hendak Bertunangan

Jumat, 02 Agustus 2019 | 14:29
Ega Alfreda / Tribun Jakarta

Daihatsu Sigra tertimpa truk tanah

Sosok.id - Kecelakaan maut antara truk pengangkut tanah dan mobil Daihatsu terjadi di Karawaci.

Insiden yang terjadi di Jalan Imam Bonjol, Panunggangan Barat, Cibodas, Karawaci, Kota Tangerang itu menewaskan empat orang.

Persitiwa itu terjadi pada Kamis (1/8/2019) sekitar pukul 05.20 WIB.

Kejadian bermula ketika truk tanah melaju ke arah Palem Semi.

Truk bernomor polisi B 9927 TYY itu kemudian oleng.

Di saat yang bersamaan, sebuah mobil Daihatsu Sigra sedang melintas dari arah sebaliknya.

Baca Juga: Seorang Balita Selamat dalam Kecelakaan Maut Truk Tanah, Evakuasi Sempat Terhambat Para Warga yang Nonton dan Foto-foto

Mobil bernomor polisi B 1932 COE itu datang dari arah Palem Semi.

Berikut beberapa fakta kecelakaan maut tersebut yang dirangkum dari Kompas.com:

1. Empat orang tewas dan satu balita selamat

Kejadian tersebut menewaskan empat orang dan satu balita berurumur 11 bulan selamat.

Empat orang itu adalah Edy (45), Wandi (22), Fatmawati (40), dan Nanda (24).

Sementara balita yang selamat adalah Aisyah, anak dari korban Fatmawati.

Fatmawati, Nanda, dan Wandi merupakan kakak-beradik.

Sementara Edy merupakan supir Grab yang mengantar keluarga tersebut.

Baca Juga: Viral Video Seorang Pria Paruh Baya Jadi Korban Kecelakaan yang Diduga Terjadi di Jalan Raya Sawangan Depok

2. Aisyah selamat berkat dekapan sang ibu

Salah seorang saksi mata, Ade, yang membantu proses evakuasi mengatakan bahwa Aisyah selamat berkat ibunya.

Fatmawati yang duduk di kursi belakang tertimpa atap mobil yang remuk akibat tertimpa truk tanah.

Namun, Fatmawati mendekap tubuh sang anak.

Sehingga ia tidak ikut tertimpa truk tanah tersebut.

Menurut pengakuan Ade, Fatmawati masih bernapas ketika dihampiri warga.

Baca Juga: Alami Tabrakan Hingga Terlempar Keluar Mobil, sang Ayah Hanya Bisa Nangis Pasrah Memeluk Jasad Putrinya yang Tewas

"Waktu sekitar jam 6 pagi itu ibunya masih bergerak, masih hidup," terangnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (1/8/2019).

Warga pun segera berupaya untuk mengeluarkan Aisyah dari dalam mobil.

"Soalnya dia (Fatmawati) nyerahin anaknya ke warga lewat jendela mobil sebelah kiri," ujarnya lagi.

Ade juga mengatakan bahwa, Fatmawati duduk di bagian belakang supir.

Bagian itu merupakan yang terparah dalam kecelakaan tersebut.

3. Mobil dalam kondisi remuk hingga gepeng

Baca Juga: Ketiduran di Atas Rel, Seorang Pengamen Tewas Terlindas Kereta Api

Saat truk tanah terguling, badan truk langsung menimpa mobil Sigra yang sedang melaju di sampingnya.

Isi muatan truk yang berupa tanah pun langsung berhamburan dan sebagian menimbun mobil.

Akibatnya, bagian badan mobil menjadi remuk hingga gepeng.

Hanya tersisa bagian depan mobil saja yang masih utuh, walaupun ada sedikit peyok.

Pintu belakang mobil nyaris tak terlihat karena tertimpa ban truk.

Sementara bagian pintu depan ringsek.

Instagram

Kecelakaan truk tanah yang menimpa sebuah mobil Daihatsu Sigra di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019). Dalam peristiwa ini, 4 orang tewas, dan satu orang balita selamat.

Baca Juga: Miris! Seorang Bayi Usia 1 Bulan Tewas Usai Dicekoki Miras oleh Kakeknya Hanya Gara-gara Harga Diri

4. Korban hendak pergi ke Tanah Abang

Menurut informasi yang diberikan oleh mertua Fatmawati, korban hendak pergi ke Tanah Abang.

Suwardi Guci (54), mertua Fatmawati, mengatakan bahwa menantunya itu memang biasa membeli pakaian di Tanah Abang.

"Dia ini kan pedagang pakaian, memang dua kali dalam satu minggu selalu belanja di pasar Tanah Abang," ujarnya di rumah duka di Tangerang, kemarin.

Kemudian pakaian itu dijual lagi oleh Fatmawati di Pasar Malabar.

5. Anak sulung Fatmawati menangis melihat jenazah ibunya

Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Fatmawati dan adik-adiknya tiba di rumah duka.

Baca Juga: Demi Selamatkan 2 Ribu Nyawa Teman Sekolahnya, Aitzaz Hasan Rela Korbankan Diri Mendekap Bom Bunuh Diri dan Tewas Bersama Pelaku

Kayla, anak sulung Fatmawati yang masih berusia 5 tahun pun tidak berhenti menangis.

Ia langsung berlari ketika ambulans tiba di kediamannya.

Ketika jenazah tiba dan dijejerkan, Kayla tetap tidak berhenti menangis.

"Mama, jangan tinggalin Kayla, jangan cepat-cepat pergi," katanya sembari terisak di dekat jenazah ibunya.

6. Dugaan sementara penyebab kecelakaan

Kasat Lantas Kota Tangerang AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan bahwa, truk berukuran besar dilarang melintas di ruas jalan protokol Kota Tangerang mulai pukl 05.00-21.00 WIB.

Baca Juga: Alami Gagal Ginjal, Calon Jemaah Haji Lansia Asal Tidore Meninggal Dunia Beberapa Jam Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

Supir truk, SEJ, rupanya nekat melanjutkan perjalanan ke arah Kota Tangerang saat merasa situasi aman dari razia polisi.

Menurut keterangan Juang, truk tidak dapat dikendalikan oleh sang supir karena as rodanya patah.

Kemudian truk tanah menjadi oleng, lalu miring, dan terguling menimpa mobil Sigra.

"Itu kendaraannya (truk tanah) sebenarnya enggak layak jalan kayaknya, terus dipaksa jalan," terang Juang.

"Akibatnya as roda truk patah dan menabrak mobil," jelasnya.

Saat ini, polisi tengah memeriksa sopir truk di Polres Kota Tangerang.

Baca Juga: Agung Hercules Meninggal Dunia, Sejumlah Sahabat Langsung Beri Ucapan Belasungkawa

7. Salah satu korban hendak bertunangan

Nanda, salah satu korban berencana untuk bertunangan dengan kekasihnya, Irma Sanita (21).

Irma mengaku kaget tak karuan saat mendengar kabar bahwa kekasihnya itu meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Ia menangis histeris setelah mendekat dan melihat wajah Nanda untuk yang terakhir kalinya.

Pasalnya, pada 25 Agustus nanti, keduanya berencana untuk bertunangan.

"Kita berdua ingin melangsungkan tunangan bulan ini, tanggal 25 dan menikah habis lebaran taun depan," ujar Irma dikutip dari Tribun Jakarta melalui Kompas.com.

Irma mengaku terakhir bertemu dengan Nanda pada Rabu malam.

Baca Juga: Perjuangan Agung Hercules Melawan Kanker Glioblastoma, Tumor Ganas yang Menyerang Otak Kirinya

Saat itu, kekasihnya itu mengaku capek dan ingin istirahat.

"Semalam saya terakhir bertemu, memang kami selalu bersama, mulai dari berangkat hingga pulang," ujarnya.

"Tapi saya tidak melihat adanya kejanggalan pada diri tunangan saya," lanjutnya.

Irma mengatakan bahwa hubungannya dengan Nanda sudah berjalan selama tiga tahun.

Selama itu ia mengenal Nanda sebagai orang yang baik dan periang.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya