Sosok Hamza bin Laden, Anak Osama bin Laden Sekaligus Pewaris Al Qaeda yang Kepalanya Bernilai Rp14 Milyar

Jumat, 02 Agustus 2019 | 14:30
screen shot foxnews.com

Hamza bin Laden, putra Osama bin Laden.

Sosok.id - Hamza bin Laden, putra Osama bin Laden yang kepalanya dihargai senilai 1 juta dollar atau Rp14 miliar disebut telah tewas.

Dilansir dari Kompas.com yang didapat dari tiga sumber pejabat Amerika Serikat (AS), ia dikabarkan telah tewas tanpa ada detail seperti kapan dan di mana ia dibunuh.

Sementara The New York Times dikutip dari AFP memberitakan, dua pejabat menyatakan mereka telah mendapat konfirmasi Hamza tewas dalam operasi dua tahun terakhir.

Sementara, dikutip dari NBC via Sky News, Presiden AS Donald Trump tidak mau memberikan komentarnya menegenai kabar ini.

Selama ini, Hamza dikenal sebagai "bintang" gerakan ekstremisme di tengah keruntuhan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Juga: Mengenang Sosok Agung Hercules yang Meninggal Karena Kanker Otak, 'Astuti', Barbel, Hingga Asal Usul Nama Panggung

Dilansir Sky News via Kompas.com, Hamza diyakini sebagai anak ke-15 dari total 56 anak Osama.

Mendiang pemimpin Al Qaeda itu memiliki 22 istri, dan Hamza merupakan anak dari istri ke tiganya.

Wanita asal Arab Saudi itu disebut-sebut sebagai istri yang paling disayang oleh Osama.

Tanggal lahirnya tidak diketahui, sehingga pejabat AS memperkirakan usianya sekitar 30-33 tahun.

Namun, ada juga yang memprediksi umurnya sekitar akhir 20-an.

Baca Juga: Sosok Ninuk, Anak Angkat Andy Lau Asal Salatiga yang Sama Sekali Tak Tahu Ayahnya Aktor Terkenal: Ya Gatau, Wong Dulu Ndak Pernah Lihat TV!

Di masa kecilnya, Hamza sering mengikuti ayahnya di Saudi, Sudan, hingga Afghanistan dari tahun 1991-2002.

Dia juga sering muncul di video propaganda Al Qaeda.

Sejak saat itu, serangkaian operasi digelar untuk menyasar negara barat.

Puncaknya adalah peristiwa 11 September 2001 (9/11) di World Trade Center dan Pentagon.

Osama terbunuh pada 2011 di rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan.

Ia terbunuh oleh pasukan elite AS, Navy SEALs.

Baca Juga: Sosok Martha Itaar, Wanita Asal Papua yang Akan Piloti Pesawat Garuda

Dari sana, ditemukan dokumen-dokumen yang menyebutkan bahwa Hamza telah dipersiapkan untuk menjadi penerus Osama.

Meski pengumuman formal belum dibuat, kematian putra Osama lainnya, Khaled dan Saad, turut memuluskan jalan Hamza meraih tonggak kepemimpinan itu.

"Hamza adalah seorang mujahidin. Dia menanggung segala pemikiran dan kekhawatiran kami," kata Osama pada salah satu suratnya.

Hamza memiliki seorang istri yang merupakan putri dari Mohammed Atta, pelaku pembajakan pesawat dalam tragedi 9/11.

Dari istrinya tersebut, ia dikaruniai tiga orang anak.

Baca Juga: Alisyahrazad Hanafiah, Sosok Pemilik Kerajaan Bisnis yang Berhasil Pincut Hati Donna Harun Pasca Cerai dari Cucu Soekarno

Seorang putra bernama Osama, seorang putri bernama Khairiah, dan satu lagi tidak diketahui identitasnya.

Video pernikahan mereka sirilis oleh AS setelah penyerbuan di Abbottabad yang menewaskan Osama pada Mei 2011 lalu.

Beberapa tahun kemudian, Hamza mulai mempublikasikan seruan daring kepada anggotanya untuk berperang melawan AS beserta sekutunya.

Lalu, pada 22 Mei 2017, serangan bom bunuh diri terjadi di tengan konser Ariana Grande.

Sepuluh hari setelah insideng tersebut, beredar seruan Hamza untuk anggotanya agar menyerang Yahudi serta Barat.

Baca Juga: Sosok Kontroversial Boris Johnson, Perdana Menteri Baru yang Berjanji Akan Bawa Inggris Keluar Uni Eropa

"Pilihlah target kalian dengan sempurna sehingga kalian bisa menghancurkan musuh secara secara maksimal," ujar Hamza melalui rekaman yang berdurasi 10 menit.

Dia juga telah melontarkan ancaman akan membalas dendam atas kematian ayahnya pada 2017 lalu.

Serta atas dicapnya ia sebagai teroris dunia oleh AS.

Bersamaan dengan anjurannya untuk menyerang AS dan sekutunya, ia juga menekankan aksi individual.

Atau yang dikenal sebagai lone wolf, seperti aksi yang dilakukan di konser Ariana di Manchester.

Baca Juga: Sosok Pangeran Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed yang Kunjungi Indonesia, Nama Panjangnya Bikin Puyeng Kepala

Hamza diketahui muncul di video yang dirilis Al Qaeda pada 2018 lalu.

Dalam video tersebut ia mengancam rakyat Arab Saudi dan menyerukan agar mereka memberontak.

Dilaporkan oleh New York Times dan NBC bahwa Hamza tewas sebelum Kementrian Luar Negeri AS mengumumkan uang hadiah Rp14 miliar pada Februari lalu.(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com, New York Times, AFP, Sky News, NBC

Baca Lainnya