Sedang Asyik Ngeteh Sambil Berteduh di Bawah Pohon Mangga, 6 Bocah Tewas Disambar Petir

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 06:00
Washington Post

Ilustrasi Petir

Sosok.id - Enam orang anak dilaporkan tewas tersambar petir saat meminum teh di bawah pohon mangga.

Korban berusia antara empat sampai sepuluh tahun.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (31/7/2019) sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

Lokasi kejadian berada di Kota Suigiri, Guinea timur laut, dekat perbatasan Mali.

Menurut saksi mata yang juga penduduk lokal, Mamadi Doumbouya, kepada AFP, ada delapan anak ditemani oleh dua ibu-ibu, yang sedang berteduh di bawah pohon mangga di belakang rumahnya.

Baca Juga: Tidak Bisa Berenang, Seorang Bocah Tewas Tenggelam Setelah Nekat Nyemplung di Lubang Bekas Tambang Batu Bara

"Saya mengundang mereka semua untuk berlindung di ruang tamu saya. Kedua ibu bergegas masuk ke dalam rumah saya, tetapi anak-anak tampaknya bertahan untuk meminum satu cangkir teh terakhir," ujarnya.

Saat itu mendadak terdengar suara petir yang sangat keras, menyambar pohon mangga tempat anak-anak itu berteduh.

Seketika itu, Doumbouya bersama dua ibu anak-anak tersebut bergegas keluar dan melihat anak-anak sudah terbaring di tanah dan tak sadarkan diri.

Keenam anak-anak tersebut, lima perempuan dan seorang anak laki-laki berusia empat tahun dinyatakan telah meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Sedang Asyik Tamasya, Bocah 9 Tahun Tewas Tersedak Pentol Hingga Mulut dan Hidungnya Keluarkan Darah

Seorang dokter dari rumah sakit Siguiri mengatakan, enam anak tersebut telah meninggal saat dibawa ke rumah sakit pada sore harinya dan dua lainnya kini sedang di bawah observasi medis selama beberapa hari mendatang.

Insiden sambaran petir tersebut terjadi saat kawasan Afrika Barat yang kini tengah memasuki musim penghujan.

Pada Sabtu (27/7/2019) pekan lalu, insiden tanah longsor menerjang sebuah pertambangan emas di daerah yang sama dan menewaskan hingga empat orang, termasuk seorang anak berusia dua tahun dan ibunya.

Baca Juga: 7 Fakta Vladimir Lenin, Pemimpin Komunis Uni Soviet yang Jasadnya Sengaja Diawetkan untuk Dipamerkan ke Publik

"Para korban bekerja di bekas tambang emas di mana penambangan dilarang karena risiko tanah longsor di tengah hujan lebat."

"Tetapi orang-orang justru pergi untuk berlindung di dalam terowongan," kata seorang pejabat Palang Merah. (*)

(Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyeduh Teh di Bawah Pohon Mangga, 6 Anak-anak Tewas Tersambar Petir"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya