Sosok.ID - Beberapa waktu lalu, media Internasional digegerkan dengan adanya seorang perawat pasien covid-19 yang diskors karena pakaiannya.
Perawat tersebut diketahui hanya menggunakan bikini alias dalaman saja saat bertugas di rumah sakit.
Ia mengenakan APD lengkap namun transparan, sehingga mempertontonkan lekuk tubuhnya.
Beberapa pihak menganggap perawat itu berlebihan, dan telah 'membangkitkan suasana hati pasien laki-laki'.
Laporan menyebut, pasien pria di bangsal yang ditanganinya tak keberatan dengan pakaian itu, hanya sebagian ada yang mengaku malu melihatnya.
Jika kala itu media tidak mengetahui siapa sosok di balik APD tersebut, kini namanya telah dipublikasikan.
Melansir NYP, perawat itu bernama Nadezhda Zhukova, petugas medis dari rumah sakit Rusia di Tula yang menghebohkan dunia karena hampir telanjang ketika bertugas.
Zhukova menjalaskan kepada pihak RS Klinik Regional Tula bahwa 'terlalu panas' mengenakan baju dinas di bawah APD Covid-19.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Gegara Ventilatornya Dicabut Keluarga yang Ingin Nyalakan AC
Oleh karenanya ia hanya menggunakan pakaian dalam.
Kendati tidak ada keluhan dari pasien pria, namun administrator rumah sakit menjatuhi sanksi untuk Zhukova.
Ia dianggap telah melanggar aturan karena tidak patuh dengan persyaratan untuk pakaian medis.
Sejak kasusnya viral, Zasport, sebuah merek pakaian olahraga yang dikenakan oleh para atlet Olimpiade Rusia, menggandeng Zhukova untuk dijadikan sebagai model.
Baca Juga: Australia Berniat Kucurkan Dana Rp 61 Miliar untuk Pemulihan Virus Corona di Indonesia, Kenapa?
Zhukova dilibatkan untuk ikut kampanye terkait hari pekerja kesehatan Rusia, yang dirayakan setiap tahun pada 21 Juni.
Dalam sebuah wawancaranya dengan Zasport, wanita yang masih berusia 23 tahun itu mengatakan, ia masih ingin kembali ke bidang kesehatan sekalipun kini tengah menjajal dunia modeling.
“Sejak saya kecil, saya ingin menjadi dokter. Saya merawat boneka saya, dulu suka memainkan peran dokter dan perawat, ” ungkapnya.
Wanita muda itu mulai meniti karir sebagai perawat di tahun 2018 setelah lulus dari kuliah.
Baca Juga: Geger Jenazah PDP Covid-19 Pakai Popok Tanpa Kain Kafan, Pihak RS: Sudah Sesuai Panduan!
Rencananya, Zhukova ingin melanjutkan pendidikan untuk memperoleh gelar doktor.
"Saya masih belum bisa memutuskan apa yang harus dipilih - pediatri atau anestesiologi dan resusitasi," katanya.
Ia terpaksa pindah ke rumah sakit penyakit menular di jaringan wilayah Tula saat wabah Covid-19 datang.
Sebagai seorang manusia, Zhukova juga takut dengan pandemi virus corona.
Kendati demikian, dia harus terlibat dalam pekerjaannya, seperti menyuntik pasien, distribusi obat, pembacaan suhu dan tekanan darah, dan tugas-tugas lainnya.
“Saya sudah tidak takut sekarang. Saya hanya melakukan pekerjaan saya," ungkapnya.
Saat disinggung mengenai kasus yang membuatnya viral seantero dunia, Zhukova tidak ingin banyak berkomentar.
"Saya masih merasa tidak nyaman untuk membicarakannya. Masih merupakan misteri bagi saya bagaimana informasi ini bisa menyebar begitu cepat," ungkapnya.
Zhukova mengatahui fotonya viral di hari yang sama saat foto itu diambil. Dengan cepat ia dibanjiri permohonan wawancara dari media.
Dan meskipun media tidak membocorkan identitasnya, dia tentu sangat mengenali siapa orang dibalik APD tembus pandang itu.
"Tentu saja saya mengenali diri saya (dari laporan yang tidak disebutkan namanya) dan menutup semua akun saya di jejaring sosial, tetapi saya tidak menghapus cache di VKontakte (saluran media sosial Rusia) sehingga beberapa foto bocor ke media," katanya.
“Saya tidak menjawab panggilan dari nomor telepon yang tidak dikenal. Saya tidak membaca berita. Para jurnalis menelepon teman-teman saya, mencoba mencari tahu beberapa informasi tentang saya, "jelasnya.
Zhukova mengklaim satu orang sangat bertekad untuk menemukannya sehingga mereka menerbitkan fotonya di media sosial bersamaan dengan seruan untuk menemukan "gadis yang hilang."
"Itu mengerikan," kata Zhukova.
Dia mengatakan kepada pembaca bahwa staf rumah sakit telah mendukungnya, dan dia sekali lagi membela scrub berpakaian minim.
“Mereka tahu betul bagaimana panasnya bekerjadengan APD di musim panas. Rasanya seperti Anda melewatkan beberapa jam di sauna, sulit bernapas dan bergerak, "katanya.
Zhukova pun mengklarifikasi. Apa yang dipakainya dalam foto bukanlah bikini seperti yang dipikirkan orang-orang.
"Ngomong-ngomong, hari ketika foto itu diambil, aku tidak memakai bikini - aku memakai atasan olahraga dan celana pendek," tambahnya.
Perancang utama Zasport, Anastasia Zadorina, membuat pernyataannya sendiri:
“Nadezhda menjadi salah satu simbol era era coronavirus’ di mana kita hidup sekarang.
"Saya mengikuti kisah perawat Rusia yang mendapatkan ketenaran di seluruh dunia dan saya pikir dia pantas dihormati dan didukung serta semua dokter.
"Dia masih muda, cantik dan sangat berani dan dia memberikan kontribusi besar untuk perjuangan melawan COVID-19,” katanya.
Zadorina menambahkan bahwa perusahaannya juga berencana untuk “memberikan dukungan (terhadap coronavirus) ke Rumah Sakit Klinik Tula Regional tempat Nadezhda Zhuvoka bekerja,” melalui program amal mereka Za Help.
Sementara Zhukova mengatakan, dia berharap dapat melakukan hubungan kerjasama yang bekerlanjutan dengan Zasport, seiring dengan ia menyelesaikan pekerjaan rumah sakit.
Sebagai seorang perawat, Zhuvoka kemudian mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menyepelekan pandemi Covid-19.
Ia meminta agar setiap orang patuh dengan protokol kesehatan demi mencegah laju sebaran virus corona.
"Jangan menyepelekan," desaknya.
“Pakailah masker pelindung, gunakan antiseptik. Dan jika Anda menunjukkan gejala-gejala mencurigakan, jangan tunda, berkonsultasilah dengan dokter," tandasnya. (*)