"SLR juga merekam tindak kekerasan menggunakan HP pelaku,"
"Lalu dia terbukti membiarkan terjadinya tindak kekerasan serta tak berusaha mencegahnya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes (Pol) Ade Ary Syam.
Usut punya usut, SL merekam aksi brutal tersebut atas suruhan Mario Dandy.
Dilansir dari Kompas.com dan Tribun Jakarta, Minggu (26/2/2023) Mario diketahui minta sendiri kepada SL untuk merekam aksinya aniaya D dengan HP.
Pengamat sosial UI, Devie Rahmawati menilai, pelaku kekerasan sengaja merekam aksinya untuk mendapat ketenaran atau pengakuan.
"Memang banyak orang yang menjadikan aksi kekerasan itu sebagai cara untuk mendapatkan ketenaran,"
"Lalu mendapatkan pengakuan bahwa dia adalah orang yang hebat, orang yang kuat," tutur Devie, dilansir dari Tribun Jakarta, Minggu (26/2/2023).
Devie Rahmawati mengatakan video kekerasan juga bisa berdampak buruk bagi korban.
Korban bakal melihat dirinya sebagai sosok yang lemah dan tak berdaya.
Terlebih, kata Devie Rahmawati, pelaku biasanya menaruh video orang lain yang sudah dihajar/disakiti dengan sengaja untuk membuat korban semakin melemah.
Cara tersebut digunakan pelaku untuk mempermalukan korban.