Sosok.ID - Diundang dalam acara ulang tahun ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Presiden Jokowi bongkar tips menang pemilu Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, tahun 2012.
Tips yang pernah dilakukan sosok bernama lengkap Joko Widodo tersebut diberikan kepada PSI untuk bisa memenangi pemilu tahun 2024 mendatang.
Bahkan Presiden Jokowi mengaku kala berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kala itu ia beranik lakukan hal unik.
Hal unik itu dilakukan Jokowi dengan tujuan untuk meraih suara di dalam pemilu.
lantas hal unik apa saja yang dilakukan oleh Jokowi saat menangi Pilkada DKI Jakarta?
Berikut tips Jokowi menangi Pilkada DKI Jakarta tahun 2012:
1. Petakan kelompok usia pemilih
Melansir dari Kompas tv, Selasa (31/1/2023) tim Jokowi-Ahok kala itu memetakan usia pemilih di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2012.
Hal itu diakui Jokowi sangat manjur ketika dirinya mampu mengambil hati kelompok umur terbanyak untuk memenangi Pilkada.
Oleh karena itu, Jokowi menyarankan PSI untuk jeli melihat peta pemilih di tahun pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya, sekitar kurang lebih 60 persen pemilih berusia 17 hingga 40 dalam pemilu 2024 tahun depan.
Data presentase pemilih tersebut didapatkan Jokowi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Segmen sebesar itulah yang harus disasar dan didapat PSI. Menurut saya sangat cocok sekali dengan PSI," ujar Presiden Jokowi di hadapan kader PSI.
2. Cari cara unik menggaet perhatian pemilih
Sebagai pendatang baru yang melawan petahana di Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, Jokowi mengaku cukup yakin bisa menang.
Kala berpasangan dengan Ahok, Jokowi mengusung konsep unik.
Yakni mencuri perhatian publik terutama calon pemilih dengan penampilan yang unik.
Hal itu diakui Jokowi sebagai salah satu cara untuk menjadi pembeda dengan calon kepala daerah lainnya.
Salah satunya dengan mengusung pakaian kampanye berupa baju kotak-kotak.
Mengutip dari Kompas.com, di tahun 2012 Jokowi dan Ahok muncul di publik dengan memakai seragam kotak-kotak yang cukup mencolok saat itu.
Bagaimana tidak? saat itu Jokowi dan Ahok muncul di tengah gempuran banyak calon kepala daerah yang masih menggunakan pakaian formal seperti setelan jas dan peci.
Konsep baru yang diusung Jokowi dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012 itu nyatanya manjur.
Oleh karena itu, Jokowi menyarankan kepada kader PSI untuk bisa berpikir out of the box demi memenangkan pemilu tahun 2024.
"PSI cari diferensiasi, cari barang seperti itu. Sudah, yang lain-lain sama seperti Bro Giring (Ketua Umum PSI), PR-nya itu saja sudah," tambah Jokowi.
3. Berani ambil keputusan meski kontroversial
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga mengaku bahwa tujuannya menjadi pejabat tak alin adalah untuk membuat Indonesia semakin makmur.
Oleh karena itu, saat menjadi pejabat tak jarang Jokowi mengambil keputusan-keputusan krusial.
Bahkan Jokowi mengungkap tak jarang ada pertentangan terkait kebijakan yang ia ambil.
Meski demikian Jokowi berujar bahwa dirinya tak masalah bila dibenturkan dengan gugatan dari sejumlah pihak.
"Kalau kita diguguat kemudian kita mundur, jangan berharap negara ini menjadi negara maju, jangan berharap," Jokowi.
"Ini yang namanya strategi negera dan kita harus konsisten, karena ini akan sampai kira-kira 2027/2028. Saya mengharap PSI mengawal ini. Oleh sebab itu PSI harus bisa masuk Senayan," pungkas Jokowi.
4. Langkah Jokowi rubah wajah DKI Jakarta
Usai menangi Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, Jokowi dan Ahok langsung tancap gas.
Sejumlah kebijakan penting dan krusial diambil pasangan kontroversial kala itu.
Mengutip dari Tribunnews.com, ada banyak langkah yang dipilih Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta kala itu, antara lain:
- Ambil Alih sumber daya air- Peningkatan upah minimum provinsi- Membenahi tranportasi umum- Rotasi dan lelang jabatan- Atasi banjir tahunan Jakarta- Menata pemukiman kumuh Jakarta- Membenahi citra dan tata kota Jakarta- Reformasi keuangan dan anggaran
(*)