Luhut bilang, dengan keberadaan kereta cepat, dari Jakarta hingga Surabaya akan bisa ditempuh hanya dalam waktu empat jam.
Artinya, mobilisasi bisa semakin cepat. Namun, Luhut tidak menjelaskan secara gamblang investor mana yang akan menggarap proyek tersebut.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung digarap oleh China dengan pinjaman dari China Development Bank.
Sementara jika memilih Jepang, pendanaan lazimnya akan dilakukan melalui utang Japan International Cooperation Agency (JICA).
Namun Luhut memastikan, apabila kerja sama Indonesia dengan China dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sukses, ada kemungkinan pemerintah kembali menunjuk Beijing menggarap rute Jakarta ke Surabaya.
"Kalau nanti pemerintah yang akan melanjutkan ini, kalau sudah jadi sampai ke Surabaya, saya kira akan membuat Indonesia lebih efisien," ujar Luhut dikutip dari Antara.
"Ya nanti kita lihat saja, kalau kita sudah nyaman dengan ini (investor kereta cepat Jakarta-Bandung), ngapain ganti-ganti kan. Ganti istri juga kita nggak mau," kata dia lagi.
Baca Juga: Membengkaknya Biaya Proyek Kereta Cepat yang Murah dari China, Dilematis