Sosok.ID -Nabi Idris AS adalah nabi kedua dalam urutan 25 nabi yang wajib diimani.
Dengan kata lain, Ia adalah nabi kedua setelah Nabi Adam AS yang menjadi manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT.
Berbicara mengenai silsilah, Nabi Idris AS adalah generasi ketujuh setelah Nabi Adam AS yang merupakan keturunan dari Qabil dan Iqlima.
Nama Idris sendiri berasal dari bahasa Darasa yang mempunyai arti kata sebagai belajar.
Maka dari itu, tidak salah apabila kehadiran Nabi Idris AS kerap dihubungkan dengan pesan kecerdasan yang bersifat wajib dimiliki oleh semua manusia.
Menjadi seorang pilihan Allah, Nabi Idris mempunyai kemuliaan sebagai berikut.
1. Orang Pertama yang Bisa Membaca dan Menulis
Kisah Nabi Idris AS diceritakan bahwa Ia adalah orang pertama yang dapat membaca dan menulis dengan memakai pena.
Lewat lembaran petunjuk Allah SWT yang berbentuk 30 buah Shofiah.
Ia kemudian menyampaikan dakwah kepada seluruh umatnya.
Selain mempunyai kemampuan dalam membaca dan menulis, Nabi Idris juga diakui menjadi seorang nabi yang sangat rajin dan gemar belajar.
Karena cukup aktif dalam mempelajari sejumlah hal dan secara konsisten melakukannya, ilmu pengetahuan pun bisa didapatkan oleh Nabi Idris.
2. Memiliki Pengetahuan
Nabi Idris AS memiliki berbagai pengetahuan.
Salah satunya adalah tata cara merawat kuda, paham mengenai ilmu perbintangan atau falak, dan juga pintar dalam berhitung.
Bahkan, salah satu penelitian mengatakan bahwa Nabi Idris merupakan salah satu penggagas ilmu tertua di Bumi, yaitu ilmu falak.
3. Memiliki Derajat yang Tinggi
Lewat surat Maryam ayat 57, dikatakan bahwa Nabi Idris AS tersebut memiliki martabat yang tinggi.
Dengan kata lain, Ia juga mempunyai derajat yang sangat tinggi selain menjadi seorang nabi yang saleh.
Pada akhirnya Allah SWT menempatkan Nabi Idris ke dalam golongan tersebut.
Supaya bisa mempunyai derajat yang tinggi layaknya Nabi Idris AS, ada tiga kunci utama yang dapat dilakukan oleh manusia saat ini.
Mulai dari keimanan kepada Allah SWT, berhijrah dengan meninggalkan semua bentuk yang dilarang, dan berjihad atau bersunggung menuju ketaatan kepada-Nya.
Kisah Nabi Idris Tentang Kematian
Pada suatu hari, malaikat maut Izrail yang telah bersahabat lama dengan Nabi Idris meminta izin kepada Allah SWT untuk turun ke bumi dan bertandang kepada Nabi Idris.
Ia merasa sangat rindu bertemu dengan Nabi Idris dan Allah SWT pun akhirnya mengizinkan untuk bertemu.
Malam itu, Nabi Idris kedatangan seorang pria yang membawa banyak buah-buahan.
Tentunya ia adalah Malaikat Izrail yang sedang menyamar dan Nabi Idris tidak mengetahuinya.
Nabi Idris kemudian menawarkan makanan tersebut kepada Izrail tapi ditolaknya.
Akhirnya mereka mengobrol dan keluar melihat pemandangan di sekitar.
Setelah empat hari bersama dan cukup akrab, Nabi Idris mulai curiga kepada tamu tersebut.
Karena, tamu yang menyamar tersebut tidak pernah menyentuh jamuan makan sama sekali.
Nabi Idris kemudian mengajukan berbagai pertanyaan lantaran diliputi dengan rasa penasaran.
Nabi Idris: Ya Tuanku. Siapa sebenarnya Anda?
Malaikat Izrail: Maaf Ya Nabi Allah. Aku sebenarnya adalah Malaikat Izrail.
Tentunya Nabi Idris terkejut mendengar hal ini karena malaikat Izrail sendiri bertugas sebagai pencabut nyawa manusia.
Kemudian Nabi Idris bertanya lagi.
"Kau sudah empat hari bersamaku. Apakah kau sedang bertugas untuk mencabut nyawa makhluk di dunia ini?”
Malaikat Izrail: Wahai Idris, selama empat hari ini memang banyak sekali nyawa yang telah kucabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku. Kuambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap makanan.
Nabi Idris: Lantas apa maksud kedatanganmu kemari? Apakah kau ingin mencabut nyawaku?
Malaikat Izrail menggeleng. Tidak, Ya Idris. Kedatanganku memang untuk mengunjungimu karena saya rindu dan Allah telah memberikan izin.
Usai percakapan tersebut, Nabi Idris kemudian membuat satu permintaan.
Ia ingin malaikat Izrail mencabut nyawanya kemudian menghidupkannya kembali.
Nabi Idris penasaran dengan sakitnya sakaratul maut yang dikatakan sangat dahsyat.
Akan tetapi, percakapan tersebut tidak langsung dilaksanakan oleh malaikat Izrail.
Mengingat berbagai hal yang akan dilakukan olehnya hanya atas perintah dari Allah SWT.
Malaikat Izrail: Saya tidak mencabut nyaman seseorang selain atas izin Allah.
Akan tetapi, pada akhirnya Allah SWT mengabulkan permintaan tersebut.
Tidak berlangsung lama, malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris.
Lantas melihat sahabatnya kesakitan, Izrail menangis.
Setelah itu, Allah SWT menghidupkan kembali Nabi Idris.
Kemudian Nabi Idris menangis karena dia tidak dapat membayangkan jika manusia lain mengalami sakaratul maut yang sangat sakit tersebut.
Rasanya begitu dahsyat dan tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata.
Nabi Idris tidak tega jika umatnya harus sengsara di ujung hidup dan mati.
Sejak itu, Nabi Idris kemudian semakin gemar mengajak umatnya untuk berbuat kebaikan, taat kepada Allah dan menjauhi segala pantangan-Nya.
Baca Juga: Menerima Wahyu di Gunung Sinai, Kisah Nabi Musa Ingin Melihat Allah SWT