"Kau sudah empat hari bersamaku. Apakah kau sedang bertugas untuk mencabut nyawa makhluk di dunia ini?”
Malaikat Izrail: Wahai Idris, selama empat hari ini memang banyak sekali nyawa yang telah kucabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku. Kuambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap makanan.
Nabi Idris: Lantas apa maksud kedatanganmu kemari? Apakah kau ingin mencabut nyawaku?
Malaikat Izrail menggeleng. Tidak, Ya Idris. Kedatanganku memang untuk mengunjungimu karena saya rindu dan Allah telah memberikan izin.
Usai percakapan tersebut, Nabi Idris kemudian membuat satu permintaan.
Ia ingin malaikat Izrail mencabut nyawanya kemudian menghidupkannya kembali.
Nabi Idris penasaran dengan sakitnya sakaratul maut yang dikatakan sangat dahsyat.
Akan tetapi, percakapan tersebut tidak langsung dilaksanakan oleh malaikat Izrail.
Mengingat berbagai hal yang akan dilakukan olehnya hanya atas perintah dari Allah SWT.
Malaikat Izrail: Saya tidak mencabut nyaman seseorang selain atas izin Allah.
Akan tetapi, pada akhirnya Allah SWT mengabulkan permintaan tersebut.
Tidak berlangsung lama, malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris.