Follow Us

Batal Autopsi Jenazah 2 Putrinya Korban Tragedi Kanjuruhan, Sosok Athok Devi Mengaku Ketakutan Didatangi Aparat

May N - Kamis, 20 Oktober 2022 | 11:34
Sosok Devi Athok, kedua putrinya tewas akibat tragedi Kanjuruhan membuatnya ingin melakukan autopsi, tapi urung karena didatangi polisi berkali-kali
Kompas.com

Sosok Devi Athok, kedua putrinya tewas akibat tragedi Kanjuruhan membuatnya ingin melakukan autopsi, tapi urung karena didatangi polisi berkali-kali

Kedua anaknya, Natasya Ramadani (16) dan Naila Angraini (14), meninggal dunia bersama mantan istri Devi Athok, Debi Asta (35), karena tragedi Kanjuruhan.

Ketiga anggota keluarganya itu tewas di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan pasca menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Devi Athok sudah sejak awal berharap dapat dilakukan autopsi atas kedua jenazah putrinya karena dia merasa ada yang janggal dengan kematian mereka.

Harapannya dalam proses autopsi nanti adalah mengetahui fakta sebenarnya penyebab kematian kedua korban tanpa embel-embel kepentingan apapun.

Dia hanya ingin tahu, dan mengaku tidak tenang jika belum mengetahui apa penyebab kematian kedua putrinya yang baru menginjak usia remaja.

Pasalnya Devi Athok melihat sendiri kondisi jenazah kedua putrinya yang membiru tanpa ada luka-luka.

Disebutkannya saat mendapati jenazah putrinya pertama kali, didapatinya bau amoniak yang pekat di tubuh dan baju anaknya.

Hal itu yang menyebabkan Devi Athok berpikir autopsi jadi jalan satu-satunya guna mengetahui penyebab kematian putrinya.

Devi menyanggupi secara terbuka menyampaikan keinginan autopsi itu lewat tim advokasi yang mendampinginya kala itu.

Namun Devi Athok tiba-tiba berpikir ulang dan merasa tidak mendapat dukungan dari siapapun.

Diakuinya ia heran karena ada 131 Aremania meninggal dalam tragedi Kanjuruhan saat itu, tapi kondisi tiba-tiba berbalik, semua sorotan dan beban seolah ditujukan kepadanya seorang diri saat dia secara terbuka menyatakan bersedia jenazah keluarganya diautopsi.

Keinginannya padahal sejalan dengan keinginan ketua Panpel Arema FC, TGIPF, dan banyak pihak yang menuntut kasus tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest