Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jelang Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Yosua, Ini Dia Rangkaian Peristiwa yang Dilakukan Lima Tersangka: Kuat Ma'ruf Panggil Anggota Polri Sambangi TKP, Ferdy Sambo Temui Kapolri

May N - Senin, 29 Agustus 2022 | 15:49
Pengacara Brigadir J Kamaruddin SImanjuntak yang ngaku disembah SBY ternyata dipecat kliennya di kasus korupsi Demokrat.
Youtube

Pengacara Brigadir J Kamaruddin SImanjuntak yang ngaku disembah SBY ternyata dipecat kliennya di kasus korupsi Demokrat.

Sosok.ID -Besok Selasa 30/8/2022 akan diadakan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo.

Berikut ini kami sajikan beberapa rincian kejadian pasca pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kejadian-kejadian ini diketahui ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo rapat bersama Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (24/8/2022) lalu.

Kasus Brigadir J sudah diselidiki selama lebih dari satu bulan.

Hasil penyelidikan mendapatkan ada lima tersangka pembunuhan berencana: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Bharada Richard Eliezer, dan Bripka Ricky Rizal.

Ferdy Sambo adalah anggota Polri yang berpangkat Irjen dan merupakan jenderal bintang dua.

Sebelum dicopot dari jabatannya dan dipecat seusai sidang etik Jumat (26/8/2022) kemarin, Ferdy Sambo menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Sementara Putri Candrawathi adalah istrinya, Bhayangkari bintang dua.

Kuat Ma'ruf adalah seorang ART dan sopir pribadi kedua pasangan suami istri ini.

Bharada Richard Eliezer dan Bripka Ricky Rizal adalah dua ajudan Ferdy Sambo, yang awalnya bekerja bersama Brigadir Yosua.

Motif pembunuhan saat ini masih ditelusuri oleh penyidik.

Pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir Yosua kepada Putri Candrawathi menjadi motif yang diakui oleh Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo juga mengaku dirinya adalah otak di balik perencanaan pembunuhan ini.

Sementara banyak pihak tidak percaya dengan isu pelecehan seksual, penyidikan masih dilakukan.

Pembunuhan ini terjadi pada Jumat (8/7/2022) tetapi baru diumumkan oleh Polri pada Selasa (12/7/2022).

Rupanya, setelah terjadi pembunuhan, para tersangka sudah bergerak untuk menghilangkan jejak.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberkan sosok anggota Polri yang pertama kali datang ke TKP pembunuhan ini.

Ialah AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Ia langsung datang ke rumah dinas Ferdy Sambo setelah ditelepon oleh sopir Ferdy Sambo, atau Kuat Ma'ruf.

Kuat Ma'ruf hubungi Ridwan atas arahan Ferdy Sambo.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan itu datang ke rumah dinas Ferdy Sambo pukul 17.30.

"Salah satunya Kasat Reskrim Polres Jaksel yang hadir pertama di TKP pukul 17.30 WIB. Pada saat itu yang bersangkutan dihubungi driver saudara FS," kata Kapolri saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Kapolri melanjutkan pukul 17.47 WIB, giliran personel dari Biro Provos Divisi Propam Polri yang kemudian datang ke TKP atas perintah Ferdy Sambo.

Mereka mendata dan mengamankan barang bukti peristiwa pembunuhan tersebut, ujar Sigit.

Kemudian pukul 19.00 WIB, saksi-saksi yang ada di TKP yaitu Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Kuat Ma'ruf dibawa ke kantor Biro Paminal Divisi Propam Polri.

"Mereka diinterogasi sehubungan dengan penyelidikan atas dugaan penyimpangan atau pelanggaran dalam melaksanakan tugas Polri," tuturnya.

Proses olah TKP pembunuhan Brigadir J disebut Kapolri baru selesai pada 19.40 WIB.

Selanjutnya, jenazah Brigadir J dibawa ke RS Bhayangkara Polri, Jakarta Timur.

Jenazah Brigadir J dibawa menggunakan mobil ambulans dan dikawal mobil dinas Biro Provos Propam dan mobil operasional Satreskrim Polres Jakarta Selatan.

Jenazah Brigadir J tiba di RS Polri pukul 20.00 WIB.

Kemudian sesuai prosedur otopsi jenazah, diperlukan syarat berupa surat administrasi permintaan visum et repertum dari penyidik.

Itulah mengapa Kapolri menyebut jenazah Brigadir J sempat transit di ruang jenazah sambil menunggu syarat administrasi itu rampung.

"Operasi atau kegiatan pemeriksaan luar dimulai pukul 22.30 dan dilanjutkan pemeriksaan dalam dan berakhir hari Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 02.00 WIB," kata Sigit.

Setelah kasus ini terungkap ke publik, ternyata diketahui kasus ini merupakan pembunuhan berencana.

Kini, AKP Ridwan Rhekynellson Soplanit telah dicopot dari jabatannya sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Pencopotan itu dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena Soplanit dianggap tidak profesional dan berusaha menghalangi penyidikan atau obstruction of justice.

Ferdy Sambo datangi Kapolri

Jenderal Listyo Sigit mengakui sudah pernah didatangi oleh Irjen Ferdy Sambo setelah kematian Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Saat itu Listyo Sigit langsung bertanya kepada Sambo apakah dia pelaku pembunuhan Brigadir J atau bukan.

"Kami juga didatangi oleh Ferdy Sambo. Saat itu saya tanyakan, 'Kamu bukan pelakunya? Karena saya akan ungkap kasus ini sesuai fakta'. Saya sampaikan begitu," ujar Sigit di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Sigit menyebut Sambo membeberkan skenario baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J saat bertemu dengannya.

Setelah pertemuan itu, Sigit memutuskan membentuk tim khusus guna tangani perkara pembunuhan Brigadir J.

"Saat ini kita buktikan yang bersangkutan kita proses," ucap dia.

Sementara itu, Sigit mengeklaim bahwa timsus mendapat rekaman kamera CCTV berupa file di flashdisk yang menampilkan peristiwa yang terjadi di Duren Tiga.

Kapolri juga menyebut Bharada E diberi jaminan keamanan oleh Ferdy Sambo, yang diketahuinya dari pengakuan Eliezer sendiri.

Dia dijanjikan SP3 atau penghentian kasus oleh Ferdy Sambo.

Janji ini yang membuat Bharada E menyebut ada peristiwa tembak-menembak dengan brigadir Yosua.

Akhirnya, Bharada E ubah kesaksiannya setelah dirinya ditetapkan jadi tersangka.

Perubahan keterangan ini menguak tabir misteri yang awalnya disebut peristiwa tembak-menembak menjadi kasus pembunuhan berencana.

Baca Juga: Ketegangan Sidang Etik Ferdy Sambo, Kompolnas Sebut Sosok Jenderal Bintang Tiga Ini Mengamuk dan Cecar Saksi, Diminta Kejujurannya

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x