Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Inilah Detik-detik Eksekusi Pembunuhan Brigadir J hingga Iming-iming Rp 1 M untuk Bharada E

Rifka Amalia - Sabtu, 13 Agustus 2022 | 11:17
Detik-detik eksekusi pembunuhan Brigadir J atau kronologi pembunuhan Brigadir J. Foto lengkap Irjen Ferdy Sambo bersama ajudannya, sebelah kanan adalah mendiang Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat dan sebelah kanan Brigadir J adalah Brigadir Ricky Rizal, ajudan Irjen Ferdy Sambo paling senior
Kompas.com

Detik-detik eksekusi pembunuhan Brigadir J atau kronologi pembunuhan Brigadir J. Foto lengkap Irjen Ferdy Sambo bersama ajudannya, sebelah kanan adalah mendiang Brigadir Nofriansyah Joshua Hutabarat dan sebelah kanan Brigadir J adalah Brigadir Ricky Rizal, ajudan Irjen Ferdy Sambo paling senior

Komnas HAM tidak membeberkan komunikasi apa yang disampaikan Sambo, namun obrolan itu dipastikan mempengaruhi TKP pembunuhan.

Lebih lanjut, Sambo meninggalkan rumah pribadinya yang berlokasi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada pukul 17.10 WIB untuk menuju ke rumah dinasnya, atau yang lebih lanjut disebut sebagai Tempat Kejadian Pekara (TKP).

Masih kepada Komnas HAM, Sambo mengaku Brigadir J masih hidup saat ia berada di rumah dinas.

Laporan awal menyebutkan bahwa Brigadir J berada di kamar Putri Candrawathi dan melakukan pelecehan seksual sebelum terjadi adu tembak dengan Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E.

Namun setelah didalami, klaim tersebut adalah bohong.

Seluruh saksi menyatakan Brigadir J berada di luar rumah dan tidak pernah memasuki kamar Putri Candrawathi.

"Semua saksi kejadian menyatakan Brigadir Josua almarhum Josua tidak berada di dalam rumah, tapi di taman pekarangan depan rumah," ungkap Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.com pada Sabtu (13/8/2022).

Agus menjelaskan, Brigadir J baru masuk ke dalam rumah ketika Ferdy Sambo memanggilnya.

"Almarhum J masuk saat dipanggil ke dalam oleh FS," ujar Agus.

Saat itulah pembunuhan terjadi.

Sementara dikutip dari Kompas.com, Bharada E kepada mantan kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, sempat menceritakan bahwa dia terpaksa menembak Brigadir J karena berada dalam ancaman.

Sembari menutup mata, Bharada E berkali-kali menembakkan peluru ke tubuh Brigadir J.

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x