Terlebih di waktu yang bersamaan, CCTV di salah satu kompleks area TKP diganti.
"Sebagaimana diungkap pihak kepolisian, semua kamera CCTV di kediaman Kadiv Propam disebut sedang rusak waktu kejadian," ujar Iftitah Sari.
"Informasi lain, ada CCTV yang diganti di kompleks Polri Duren Tiga."
"Karena waktunya yang pas dan bersinggungan ini, perlu ada penelusuran lebih lanjut tentang klaim kerusakan CCTV, untuk memastikan ada tidaknya potensi untuk sengaja menghilangkan bukti rekaman CCTV atas kejadian ini," katanya.
Iftitah menyebut, Tim Gabungan Pencari Fakta harus dibentuk dan lembaga independen Komnas HAM juga harus dilibatkan.
Sebab kasus ini bersinggungan dengan relasi kuasa yang melibatkan perwira tinggi kepolisian yang Kadiv Propam yang rumahnya menjadi TKP kematian Brigadir J.
"Indikasi pengusutan kasus ini akan sulit berjalan dengan transparan sudah mulai terlihat dari ketika kepolisian baru mengungkap peristiwa ini ke publik pada Senin 11 Juli 2022, ketika kejadiannya sudah lewat 3 hari," ujarnya.
Brigadir J yang bernama asli Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas karena penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022). Namun polisi baru mengungkapkannya pada Senin (11/7/2022). (*)