Para ahli menyarankan bahwa lebih dari 50 pembom AS yang dipersenjatai dengan AGM-158C LRASM baru dan siluman – Satu B-1 dapat membawa 24 LRASM, dan satu B-52 dapat membawa 20 – dapat mengancam kapal perang China yang beroperasi hampir di mana saja di Pasifik Barat.
China pun konsisten bekerja untuk memperoleh kemampuan yang diperlukan untuk menghancurkan fasilitas utama di Guam untuk menghambat pergerakan AS di kawasan tersebut.
Seperti beberapa tahun lalu, China meluncurkan rudal balistik jarak menengah DF-26, yang dapat membunuh target hingga 3.400 mil (5471km) jauhnya. China menyebut rudal ini "Pembunuh Guam".
Tak hanya itu saja, China merilis video propaganda pada tahun 2020 yang menggambarkan serangan simulasi di Guam.
Kala itu pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklir dapat terlihat menghantam apa yang tampaknya merupakan AFB Andersen AS.
USAF juga berinvestasi di lapangan terbang lain di wilayah yang berpotensi digunakan oleh pembomnya.
Misalnya, pekerjaan perluasan di Bandara Internasional Tinian di Pulau Tinian, yang terletak 196 kilometer timur laut Guam, dapat memberikan lokasi operasi alternatif selain Andersen AFB.
(*)
Baca Juga: Siap Perang? China Dikabarkan Sudah Uji Sistem Intersepsi Rudal!