Follow Us

Usai P Rusia vs Ukrana, Kini Perang Militer China Lawan AS Tak BIsa Dihindari? Keberadaan Pembom Nuklir Ini Jadi Bukti!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 10 Juli 2022 | 20:51
Pusaran dan aliran uap air dari sayap B-1B saat terbang di belakang Stratotanker KC-135 Angkatan Udara AS, ditugaskan ke Skuadron Pengisian Bahan Bakar Udara Ekspedisi ke 506, selama misi Satuan Tugas Pembom di atas Samudra Pasifik, 25 Juni 2022.
Eurasian Times

Pusaran dan aliran uap air dari sayap B-1B saat terbang di belakang Stratotanker KC-135 Angkatan Udara AS, ditugaskan ke Skuadron Pengisian Bahan Bakar Udara Ekspedisi ke 506, selama misi Satuan Tugas Pembom di atas Samudra Pasifik, 25 Juni 2022.

Amunisi yang ditembakkan oleh B-1B tetap dirahasiakan.

Tetapi laporan menunjukkan bahwa itu bisa saja AGM-158C Long-Range Anti-Ship Missile (LRASM) atau persenjataan presisi lainnya.

Selain berpartisipasi dalam latihan Valiant Shield, B-1B juga berpartisipasi dalam Latihan Diamond Storm 22.

Latihan Diamond Storm 22 merupakan final dari Kursus Instruktur Perang Udara (AWIC) Angkatan Udara Australia (RAAF), yang berlangsung dari 30 Mei hingga 24 Juni.

AWIC adalah kursus enam bulan untuk melatih calon instruktur di berbagai platform RAAF, dengan penerbang yang memiliki bakat luar biasa dipilih untuk ambil bagian sebelum kembali ke unit mereka sebagai instruktur.

Ini mirip dengan Kursus Sekolah Senjata USAF atau sekolah perang Pusat Perang Angkatan Laut dan Pusat Peperangan Angkatan Laut AS, termasuk 'Top Gun'.

B-1B Lancer
US Air Force/Master Sgt. Andy Dunaway

B-1B Lancer

Kekhawatiran tentang Guam

Penyebaran B-1B datang di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kerentanan Guam terhadap serangan musuh.

Terutama dari berbagai senjata jarak jauh dan hipersonik yang dikembangkan oleh China.

Sebagai informasi, Guam merupakan rumah bagi fasilitas militer utama AS, seperti Andersen AFB.

Andersen AFB merupakan satu-satunya pangkalan AS di Pasifik Barat yang mampu menyimpan pembom berat untuk waktu yang lama, yang akan menjadi elemen penting dari potensi konflik AS di masa depan di kawasan Indo-Pasifik, misalnya, dengan China jika menyerang Taiwan.

Source : GridHot.ID, Eurasian Times

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest