Namun, seorang pejabat lokal yang tidak disebutkan namanya dilaporkan mengatakan fasilitas itu tidak memiliki senjata.
Sejalan dengan kabar penyerangan Rusia, beberapa kabar mengenai kondisi pertempuran yang terjadi antara Rusia vs Ukraina pun bermunculan.
Salah satunya darisumber media Rusia yang melaporkan bahwa hingga 200 personel militer Ukraina dan sekitar 80 tentara bayaran asing berada di fasilitas yang hancur.
Diduga bahwa gudang yang dihancurkan itu berisi hingga 1.200 MANPADS Amerika dan lainnya.
Tak hanya itu saja, sekitar 1.500 sistem rudal anti-tank, setidaknya 30 buah artileri, beberapa puluh ribu amunisi, dan senjata lainnya.
Melansir dariEurasian Times, serangan Rusia di bagian barat Ukraina itu terjadi tak lama setelah Vladimir Putin memperingatkan AS.
Peringatan tersebut bertujuan agar AS tidak mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina untuk digunakan dalam sistem roket bergerak presisi tinggi.
Tidak seperti Ukraina timur dan selatan, yang telah menanggung beban berat penembakan Rusia, barat negara itu hanya memiliki serangan sporadis.
Serangan Rusia di barat terutama ditujukan untuk mengganggu pasokan senjata dan peralatan militer ke Ukraina.
Misalnya, bulan lalu, militer Rusia melakukan serangan rudal serupa yang menargetkan fasilitas tenaga listrik di lima stasiun kereta api di seluruh Ukraina yang memainkan peran penting dalam memasok dan mendistribusikan senjata ke angkatan bersenjata Ukraina dari negara-negara Barat.
Sejak dimulainya invasi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari, negara seperti AS, Inggris, dan UE telah mengirim senjata, amunisi, dan sistem senjata senilai miliaran dolar keUkraina.