Follow Us

Makin Tegang, China Terburu-buru Temui ASEAN di Bulan Ini, Sesumbar Bicarakan kode Etik Laut China Selatan

Rifka Amalia - Selasa, 17 Mei 2022 | 12:00
Ilustrasi kapal perang di Laut China Selatan
Dispen Kolinlamil

Ilustrasi kapal perang di Laut China Selatan

Sosok.ID - Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam (ASEAN), akan mengadakan pembicaraan dengan China mengenai konflik Laut China Selatan.

Diketahui, China telah mencari konflik dengan mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan yang memantik emosi negara-negara ASEAN.

Adapun, China dan ASEAN akan mengadakan pembicaraan kode etik Laut China Selatan segera di bulan Mei ini.

Dilansir dari BenarNews, Selasa (17/5/2022), China dan negara-negara dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), akan melakukan konsultasi tatap muka tentang Kode Etik di Laut China Selatan yang disengketakan akhir bulan ini di Kamboja, kata Kementerian Luar Negeri China.

Karena pandemi Covid-19, selama 2 tahun belakangan, pembicaraan antara China dan ASEAN berjalan secara virtual.

Namun, juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa kali ini pembicaraan itu akan dilakukan secara tatap muka.

Konsultasi akan dilakukan secara langsung “pada paruh kedua bulan ini … terlepas dari dampak COVID-19,” ujarnya pada wartawan Beijing.

Untuk diketahui, pada tahun 2003, China dan ASEAN menyepakati Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) di Laut Cina Selatan, tetapi kemajuan dalam Kode Etik (COC) berjalan lambat di tengah meningkatnya risiko konflik.

Para diplomat China diyakini melakukan upaya baru untuk mempercepat negosiasi COC dengan ASEAN, terutama karena sekutu dekatnya, Kamboja, memegang kepemimpinan blok itu tahun ini.

“Pembentukan COC secara jelas diatur dalam DOC, dan mewakili aspirasi dan kebutuhan bersama China dan negara-negara ASEAN,” kata juru bicara Zhao.

Dia mengatakan bahwa China “sepenuhnya percaya diri dalam mencapai COC,” yang akan memberikan “jaminan aturan yang lebih kuat untuk ketenangan abadi di Laut China Selatan.”

Namun para analis mengatakan masih ada batu sandungan utama yang harus diatasi, seperti hak historis yang diproklamirkan sendiri oleh China atas 90 persen Laut China Selatan dan perpecahan lama di dalam ASEAN terkait sengketa maritim.

Source : benarnews.org

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest