China, yang tidak mengutuk invasi Rusia meskipun memiliki hubungan persahabatan dengan Ukraina dan sebagai ekonomi nomor 2 dunia adalah anggota terkemuka G20, tidak bergabung dengan boikot.
Pada hari Kamis, Presiden Xi Jinping, yang telah mengembangkan hubungan dekat dengan Putin, kembali mengutuk sanksi negara-negara maju terhadap Rusia.
Bagaimanapun G20 bukan berfokus pada masalah perang, sehingga menurut Samosir, hal itu tetap harus dilanjutkan.
“Fokus G20, dan mengapa itu dibuat, adalah untuk membahas ekonomi dan bisnis. Jikaingin membahas masalah perang dan keamanan nasional, maka pergilah ke PBB,” kata dosen hukum Samosir. (*)