Juru bicara itu mengatakan "semua upaya" sedang dilakukan untuk menemukan anggota awak yang hilang.
Sebagian besar jet F-15 yang diterbangkan oleh Jepang dibangun di bawah lisensi oleh Mitsubishi Heavy Industries, dan telah menjadi pejuang garis depan andalan Jepang selama empat dekade, secara teratur berebut untuk menanggapi pesawat China dan Rusia yang menyelidiki wilayah udara negara itu.
Baca Juga: Takut Dilibas, India Merinding China Bangun Jembatan Lintasi Perbatasan
Jepang memiliki sekitar 200 F-15, setengahnya akan ditingkatkan oleh Boeing untuk memperpanjang masa operasi dan meningkatkan kemampuan.
Sebagian besar F-15 Jepang adalah pesawat satu kursi, dengan varian dua kursi yang digunakan untuk pelatihan.
Pada 2019, sebuah pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35 Jepang dalam misi pelatihan jatuh ke Samudra Pasifik setelah pilotnya diduga mengalami disorientasi spasial. (*)