Follow Us

Perang Dunia III di Depan Mata, Militer Rusia dan Militar Ukraina Disebut Telah Siap Saling Serang

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Minggu, 30 Januari 2022 | 18:37
Ilustrasi. Perang Dunia III di Depan Mata, Militer Rusia dan Militar Ukraina Disebut Telah Siap Saling Serang
Twitter / Fars News Agency

Ilustrasi. Perang Dunia III di Depan Mata, Militer Rusia dan Militar Ukraina Disebut Telah Siap Saling Serang

Sosok.ID - Dunia internasional kini tengah dibuat tegang dengan kondisi konflik di perbatasan Ukraina dan Rusia.

Hal itu karena dua negara tersebut kini tengah dalam keadaan siaga perang dan membuat sejumlah negara ketar-ketir.

Bukan tanpa alasan, disebut-sebut bila perang pecah antara militer Rusia dengan militer Ukraina bakal berimbas terjadinya perang dunia ketiga.

Sejumlah negara pun telah mewanti-wanti hal tersebut, salah satunya Amerika Serikat (AS) yang terang-terangan mengutuk kenekatan Rusia di daerah perbatasan Ukraina.

Baru-baru ini, Pentagon pada Jumat (28/1/2022) mengatakan, perang Rusia-Ukraina akan membawa kehancuran dan korban manusia yang mengerikan.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Pecah Perang Dunia 3, Penyebab Rusia Getol Hancurkan Ukraina dengan Kekuatan Militer Penuh Terbongkar!

Namun demikian AS mengungkapkan masih ada waktu bagi diplomasi untuk menghindari invasi.

"Jika itu pecah di Ukraina, itu akan signifikan, sangat signifikan, dan akan mengakibatkan sejumlah besar korban," kata Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley.

"Dan Anda bisa membayangkan seperti apa itu di daerah perkotaan yang padat, di sepanjang jalan dan sebagainya. Itu akan mengerikan, itu akan mengerikan," lanjutnya dikutip dari AFP.

Berbicara bersama Milley, Menteri Pertahanan Lloyd AS Austin mengatakan, perang Ukraina masih dapat dihindari.

Padahal diketahui kini Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan mereka.

Baca Juga: Eropa Diambang Perang Dunia III Saat Ini, Pemicunya Ternyata Hal Ini Hingga Inggris Keluarkan Senjata Mematikan!

"Konflik bisa dihindari. Masih ada ruang dan waktu untuk diplomasi," ujar Austin.

"Putin juga bisa melakukan hal yang benar," tambahnya.

"Tidak ada alasan bahwa situasi ini harus berubah menjadi konflik. Dia dapat memilih untuk mengurangi ketegangan. Dia dapat memerintahkan pasukannya pergi."

Pernyataan dua pejabat tinggi militer AS itu, yang dalam beberapa hari terakhir ini diam atas meningkatnya ketegangan di Eropa Timur.

Apalagi kini tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam upaya diplomatik untuk menghindari perang Rusia Ukraina.

Baca Juga: Bak Disebut Jadi Awal Perang Dunia III, Amerika Serikat Sampai Was-was Gegara 3 Negara Ini Disebut Bakal Serang Mereka!

Mereka berkata, Rusia terus menambah pasukannya yang diarahkan ke Ukraina dengan berbagai unit dan kemampuan ofensif termasuk baju besi, armada udara, armada angkatan laut, rudal, dan operasi siber serta politik.

Meski pejabat Pentagon bilang mereka tidak yakin Putin memutuskan perang.

Mereka melihat ada pilihan yang telah diperluas dari provokasi yang dapat menyebabkan serangan di wilayah Donbass tenggara yang bergolak.

Hingga adanya upaya untuk menguasai seluruh negeri, menyerang pusat kota seperti ibu kota Kiev.

"Jika perang pecah dalam skala dan cakupan yang memungkinkan, penduduk sipil akan sangat menderita," kata Milley. Rusia sendiri akan menderita, tambahnya.

Baca Juga: Bersuami, Sosok Selebgram Tertangkap Basah Main Ranjang dengan Anak Tiri, Dihujat Seantero Negeri saat Nikahi sang Anak Sambung

"Jika Rusia memilih untuk menyerang Ukraina, itu tidak akan bebas risiko, dalam hal korban atau efek signifikan lainnya."

Austin dan Milley menekankan bahwa Washington tidak berniat mengirim pasukan AS ke Ukraina untuk membelanya, tetapi akan terus mendukung militer Ukraina dengan senjata dan material lainnya.

Namun, mereka menekankan, Amerika Serikat siap mengirim pasukan untuk memperkuat dan melindungi para sekutu NATO di Eropa timur yang menghadapi potensi ancaman dari serangan Rusia ke Ukraina, yang bukan bagian dari aliansi Atlantik tersebut.

"Serangan terhadap satu sekutu NATO adalah serangan terhadap semua," Milley memperingatkan.

(*)

Baca Juga: Negara Komunis Terbesar di Dunia, Uni Soviet Disebut Bakal Bangkit Lagi, AS Sampai Ancam Lakukan Hal Ini Pada Rusia Gegara Niat Brangus Ukraina!

Source : Kompas.com, afp

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest