Dengan sigap, Apak langsungbertindak setelah dia menyadari bahwa bahaya sedang menuju ke arah mereka.
Namun awalnyatidak ada satu pun warga yang bisa menyelamatkan barang-barang pribadi mereka.
Namun Apak lega karena tidak ada korban jiwa atau korban jiwa akibat banjir tersebut.
“Hanya dalam waktu kurang dari 10 menit setelah mengevakuasi semua orang, air naik sampai selutut. Semuanya terjadi terlalu cepat.” Sepengetahuan Apak,
Tenaga Nasional Berhad (TNB) sebagai perusahaan pasokan listrik di Malaysia, telah memutus aliran listrik sirine darurat karena Dinas Kehutanan Negara belum membayar tagihan.
TNB telah merespons kejadian itu.
Sebuah pernyataan oleh TNB mengungkapkan bahwa Dinas Kehutanan Negara meminta untuk menutup rekening mereka pada 12 Oktober 2021.
Kajian TNB menunjukkan bahwa Kantor Kehutanan Negara mengajukan penutupan rekening pada 12 Oktober 2021 karena sirene di kedua wilayah tidak berfungsi dan tidak digunakan oleh warga di wilayah terdampak.
(*)
Baca Juga: Kisah Politikus Ternama Mati Terpotong 18 Bagian setelah Inginkan Tongkat 'Sakti' Soekarno