Peraturan ketat ini dibuat untuk menindak dengankeras terhadap budaya selebriti di China karena negara tersebut terus memperkuat cengkeramannya pada industri hiburan.
Di bulan September, selebriti China telah diperingatkan bahwa mereka harus "menentang ide-ide dekaden dari pemujaan uang, hedonisme, dan individualisme ekstrim" ini.
Hal itu diumukan dalam sebuah simposium industri hiburan yang diselenggarakan oleh Partai Komunis.
Pertemuan di Beijing mengkampanyekan slogan, "Love the party, love the country, advocate morality and art".
Pertemuan itu dihadiri oleh pejabat senior partai dan bos bisnis pertunjukan yang diberitahu bahwa mereka harus mematuhi etika sosial, moralitas pribadi, dan nilai-nilai keluarga.
China melihat budaya selebriti dan berburu kekayaan sebagai impor Barat yang berbahaya, yang mengancam Komunisme karena mempromosikan individualisme dari pada kolektivisme.
Dalam konferensi diberitahu bahwa para figur publik harus "secara sadar meninggalkan selera vulgar dan kitsch yang lebih rendah, dan secara sadar menentang ide-ide dekaden tentang pemujaan uang, hedonisme, dan individualisme ekstrem", demikian laporan media pemerintah.
Sedang di bulan Agustus, telah merilis sejumlah nama "selebriti nakal" yang diduga telah masuk daftar hitam oleh Beijing beredar di media sosial.
Zhao (45 tahun), dan Zheng (30 tahun), keduanya ada dalam daftar, bersama dengan bintang pop China-Kanada Kris Wu, yang ditangkap karena dicurigai melakukan pemerkosaan pada awal tahun 2021.
Namun pada bulan Oktober, sebuah memo sempat bocor mengungkapkan bahwa Beijing berencana melarang video game yang menampilkan hubungan gay.