Follow Us

Militer China dan Korea Utara BIkin Jepang Gemetaran, PM Sebut Negeri Sakura Makin Parah

Rifka Amalia - Sabtu, 27 November 2021 | 19:58
Militer China
Xinhua

Militer China

Sosok.ID - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan situasi keamanan di sekitar Jepang berubah dengan cepat dan lebih parah dari sebelumnya.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah memperbarui janjinya untuk mempertimbangkan "semua opsi".

Termasuk memperoleh kemampuan serangan pangkalan musuh untuk melindungi negara di tengah meningkatnya ancaman dari China dan Korea Utara.

Dilansir dari Al Jazeera, Kishida mengatakan pada tinjauan pasukan pertamanya pada hari Sabtu (27/11/2021) bahwa situasi keamanan di kawasan Jepang berubah dengan cepat.

Baca Juga: 'Tidak Boleh!' Xi Jinping Singgung Perang Dingin di Kawasan Asia-Pasifik dalam Pertemuan APEC Jelang Tatap Muka dengan Joe Biden

Kishida juga menyebut bahwa “kenyataannya lebih parah dari sebelumnya,”.

Korea Utara terus menguji coba rudal balistik sambil meningkatkan kemampuannya, dan China mengejar penumpukan kekuatan militer dan aktivitas yang semakin asertif di kawasan.

“Saya akan mempertimbangkan semua opsi, termasuk memiliki apa yang disebut kemampuan serangan pangkalan musuh, untuk mengejar penguatan kekuatan pertahanan yang diperlukan,” kata Kishida dalam pidatonya kepada ratusan anggota Pasukan Bela Diri Darat dengan helm dan seragam berwarna zaitun.

Baca Juga: Penumpang Kereta Berhamburan Nekat Lompat dari Jendela, Sosok Pelaku Penusukan Berkostum Joker di Jepang Terekam Santai Hisap Rokok Usai Beraksi

Kishida, yang menjabat pada Oktober lalu, menjabat sebagai komandan tertinggi untuk pertama kalinya pada tinjauan pasukan Pasukan Bela Diri Sabtu yang diadakan di pangkalan militer utama Camp Asaka, utara Tokyo. Sekitar 800 tentara berkumpul untuk inspeksi, menurut Kementerian Pertahanan.

“Lingkungan keamanan di sekitar Jepang telah berubah dengan cepat dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal-hal yang dulu hanya terjadi dalam novel fiksi ilmiah adalah kenyataan hari ini,” kata Kishida.

Dia mengatakan pemerintahnya akan memimpin diskusi "tenang dan realistis" untuk menentukan apa yang dibutuhkan untuk melindungi kehidupan masyarakat dan mendapatkan pemahaman mereka.

Source : Al Jazeera

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest