Follow Us

Pejabat Militer AS Khawatir dengan Rudal Hipersonik China, Mampu Tembus Kecepatan 6.000 KM/Jam, Kekurangan Tiongkok Justru Jadi Sorotan!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 26 November 2021 | 17:51
Ilustrasi Rudal Hipersonik. Pejabat Militer AS Khawatir dengan Rudal Hipersonik China, Mampu Tembus Kecepatan 6.000 KM/Jam, Kekurangan Tiongkok Justru Jadi Sorotan!
Ilustrasi/nationalinterest.org via Intisari Online

Ilustrasi Rudal Hipersonik. Pejabat Militer AS Khawatir dengan Rudal Hipersonik China, Mampu Tembus Kecepatan 6.000 KM/Jam, Kekurangan Tiongkok Justru Jadi Sorotan!

Mengutip dari Intisari-Online yang melansir dari Financial Times, para pejabat pertahanan AS, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa senjata hipersonik China meluncurkan rudal udara-ke-udara untuk mengalihkan perhatian sistem pencegat.

"Rudal yang diluncurkan dapat membingungkan pertahanan musuh," katanya.

Baca Juga: Adu Kesiapan Perang, Kapal Perang AS Bersenjata Rudal Berlayar di Laut Hitam Provokasi Rusia: Upaya Memeriksa Kesiapan Kita

"Sementara itu, senjata hipersonik akan mendekati target. Senjata yang terbang di sekitar Bumi dirancang untuk mengejutkan target, jadi tidak perlu dan boros untuk meluncurkan rudal udara-ke-udara," kata pejabat itu.

"Saya berasumsi itu adalah umpan untuk mengalihkan perhatian sistem pencegat jarak jauh. Rudal yang diluncurkan dari senjata hipersonik bahkan dapat mengenai rudal pencegat," kata Joshua Pollack, pakar di James Martin Center for Non-Proliferation Research.

Salah satu petinggi militer yang menjabat sebagai wakil ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal John Hyten mengatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir kemajuan China cukup mengkhawatirnya.

Bagaimana tidak, Tiongkok mampu melakukan ratusan uji coba rudal hipersonik, sedangkan AS hanya melakukan 9 uji coba rudal hipersonik.

Baca Juga: Rudal Hipersonik China jadi Ancaman Baru, Jenderal AS Terang-terangan Akui Tak Bisa Remehkan

Selain itu, China telah berhasil mengerahkan senjata hipersonik jarak menengah, sementara AS masih beberapa tahun lagi untuk melengkapi senjata pertama.

Kemampuan untuk meluncurkan rudal dari senjata hipersonik adalah sesuatu yang tidak pernah ditunjukkan oleh Rusia maupun Amerika Serikat sebelumnya.

Tapi kemajuan persenjataan China dikatakan tak diimbangi dengan pertahanan mereka yang disebut masih di bawah AS maupun Rusia.

Salah satunya China masih tertinggal dari AS dalam hal pengembangan pertahanan rudal balistik (BMD).

Source : Financial Times, intisari-online

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest