Follow Us

Sosok Tatang Koswara, Snipper Jitu Indonesia yang Tancapkan 49 dari 50 Peluru ke Kepala Musuh di Timor Leste, 1 Sisanya untuk Diri Sendiri

Rifka Amalia - Rabu, 10 November 2021 | 09:41
Sniper terbaik dunia asal Indonesia Tatang Koswara.
Tribun Timur

Sniper terbaik dunia asal Indonesia Tatang Koswara.

Satu di antaranya di Timor Timur yang kini menjadi Timor Leste.

Buku "Satu Peluru Satu Musuh Jatuh" yang diterbitkan Kompas tahun 2015 itu, mengulas kehebatan Tatang dalam pertempuran Timor Timur 1977.

Dengan berbekal senapan serbu AK-47, obat-obatan, radio komunikasi, teropong siang dan malam, serta senjata kesayangannya Winchester M-70 berperedam suara, yang dilengkapi 50 butir peluru berkaliber 7.62 mm berwarna putih, tak satupun tembakan Tatang meleset dari kepala musuh.

Baca Juga: Satu-satunya Alasan Pede Lepas dari Indonesia, Timor Leste Hadapi Nasib Pahit, China Batalkan Kerjasama Setelah Sadari Hal Ini

Dalam pertempuran itu, Tatang ditemani oleh seorang spotter yang bertugas sebagai partner yang juga memiliki kemampuan snipper.

Malah spotter Tatang Koswara adalah seorang perwira, yaitu Letnan Ginting dari Kopassus.

Saat akan bertempur dengan Fretilin atau faksi pro kemerdekaan Timor Leste, Tatang Koswara dan Letnan Ginting memilih pinggir tebing curam sebagai tempat persembunyian.

Tempat persembunyian itu dipilih sendiri oleh Tatang Koswara, meskipun awalnya Tatang Koswara meminta usulan dari Letnan Ginting untuk menghormati statusnya yang seorang perwira, pangkat lebih tinggi dari Tatang yang seorang Sertu dari Bintara.

Saat itu, Letnan Ginting menyarankan agar bersembunyi di sebuah tempat yang tinggi. Namun, usulan itu ditolak Tatang Koswara.

Baca Juga: Cadangan Minyak Makin Habis, Timor Leste Ngaku Nyesel Nekat Merdeka Dari Indonesia? Analis: Bagaimana Makan Bila Minyak Habis

Siapa sangka, tempat yang dipilih Letnan Ginting benar-benar didatangi pasukan Fretilin.

Dengan jarak hanya sekitar 50 meter dari ratusan pasukan Fretilin yang sedang beroperasi, Tatang Koswara menghubungi Kolonel Edi Sudrajat, meminta bantuan agar Kolonel Edi yang sedang berpatroli menyerang Fretilin.

Source : Tribun Jatim

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest